Kursi Kosong Myanmar di Rapat Menteri Luar Negeri ASEAN

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 3 Februari 2023 19:45 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterang pers usai Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan menteri luar negeri negara-negara ASEAN di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 3 Februari 2023. Dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo memberikan pesan agar negara-negara ASEAN tidak menjadi proksi bagi siapa pun, serta pentingnya menjaga sentralitas dan kesatuan ASEAN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta pada Jumat, 3 Februari 2023, tidak dihadiri oleh perwakilan dari Naypyidaw. Blok Asia Tenggara masih mencari upaya untuk mendorong perdamaian di Myanmar.

Soal Myanmar dibahas khusus dalam rangkaian pertemuan The ASEAN Foreign Ministers' (AMM) Retreat saat makan siang. Di tengah absennya perwaklian Naypyidaw, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut para koleganya dari ASEAN bersatu dalam menyelesaikan krisis ini melalui konsensus.

Konsensus dibuat oleh para pemimpin negara-negara anggota blok Asia Tenggara pada April 2021, dengan lima poin yakni dialog konstruktif, penghentian kekerasan, mediasi antara berbagai pihak, pemberian bantuan kemanusiaan, dan pengiriman utusan khusus ke Myanmar. Kelompok sipil di Myanmar dan para analis menilai pendekatan itu gagal sebab Tatmadaw atau militer masih melanggengkan kekerasan.

Retno menyebut Indonesia dalam presidensinya akan mengedepakan tiga pendekatan untuk implementasi konsensus. Pertama, melibatkan semua pihak di Myanmar. Kedua, menciptakan situasi kondusif untuk dialog inklusif. Ketiga, sinergi ASEAN dan mitra wicara hingga PBB.

"Semua anggota dalam jamuan makan siang tersebut memberikan dukungan penuh terhadap pendekatan Indonesia dalam mengatasi situasi di Myanmar," kata Retno saat memberikan pengarahan media di Sekretariat ASEAN.

Advertising
Advertising

Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto Suryodipuro saat ditemui wartawan mengatakan perwakilan non-politik Myanmar sudah diundang dalam pertemuan di Jakarta. Namun tidak ada yang hadir dan kursi untuk Naypyidaw kosong.

Ke depannya, seperti yang sudah disepakati ASEAN, tidak akan ada perwakilan baik dari sipil atau militer Myanmar di tingkat tinggi. Di pertemuan lainnya akan ada konsultasi berkelanjutan.

"Prinsipnya saat ini tidak ada pihak yang memiliki legitimasi untuk duduk di kursi Myanmar, itu pandangan kami," kata Sidharto.

Pertemuan kedua hari ini, ASEAN Coordinating Council ke-32 membahas prioritas keketuaan Indonesia, seperti pembangunan kawasan di berbagai sektor. "Saya tekankan ASEAN perlu tetap relevan dengan mempertahankan sentralitasnya dan menjadi jangkar stabilitas dan kemakmuran kawasan di Indo-Pasifik," kata Retno.

Myanmar dilanda krisis kemanusiaan akibat kemelut politik sejak junta militer menggulingkan pemerintah sipil terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Junta Myanmar baru saja memperpanjang keadaan darurat di negara itu selama enam bulan ke depan. Sebelumnya dalam pertemuan yang digelar dengan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) pada Selasa, 31 Januari 2023, Pemimpin junta Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pemilihan multi-partai harus diselenggarakan "sesuai keinginan rakyat".

Di sisi lain, pengunjuk rasa menandai peringatan kudeta militer dengan "protes diam". Pemimpin sipil yang diasingkan pada Rabu, 1 Februari 2023, berjanji untuk mengakhiri apa yang mereka sebut perebutan kekuasaan ilegal oleh tentara. Di kota-kota besar di seluruh Myanmar, jalan-jalan terlihat senyap saat orang-orang diam di rumah sebagai protes. Sementara ratusan pendukung demokrasi menghadiri aksi unjuk rasa di Thailand dan Filipina.

DANIEL A. FAJRI

Berita terkait

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

6 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

15 jam lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

1 hari lalu

Lengser Tahun Ini, Jokowi dan Lee Hsien Loong Jembatani Keberlanjutan Kerja Sama RI-Singapura

Jokowi dan Lee Hsien Loong akan menelaah balik 10 tahun kerja sama yang sudah dilakukan sambil menyatakan komitmen kerja sama.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

1 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

3 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

3 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya