Senator Josh Hawley Ingin Tiktok Dilarang di Amerika

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 25 Januari 2023 09:29 WIB

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Senator Josh Hawley, seorang republikan dan pengkritik keras China, mengatakan pada Selasa, 24 Januari 2023, bahwa ia akan mengajukan rancangan undang-undang untuk melarang aplikasi video pendek TikTok di seluruh Amerika Serikat.

TikTok, yang berinduk pada perusahaan China, ByteDance, telah menghadapi larangan bagi pegawai-pegawai federal untuk menggunakan atau mengunduh aplikasi ini di gawai-gawai milik pemerintah.

Baca Juga: Ketika Kepiting Salju Arktik Jadi Rebutan Norwegia dan Latvia

"TikTok adalah portal rahasia peretas (backdoor) China yang masuk ke dalam kehidupan orang-orang Amerika. Aplikasi ini mengancam privasi anak-anak kita juga kesehatan mental mereka,” katanya di Twitter. “Sekarang saya akan mengajukan undang-undang untuk melarangnya di seluruh negeri.”

Hawley tidak mengatakan kapan rancangan undang-undang itu akan diajukan. Baik kantor Hawley maupun TikTok tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kentucky bergabung dengan lebih dari 20 negara bagian melarang TikTok di gawai-gawai pemerintahan karena kekhawatiran akan keamanan siber. Negara bagian itu mengatakan mereka telah memperbarui buku pedoman untuk melarang para pegawai negeri menggunakan gawai-gawai milik pemerintah untuk mengakses aplikasi milik China “selain daripada untuk tujuan penegakan hukum.” Selain Kentucky, para gubernur Wisconsin dan North Carolina juga telah menandatangani larangan TikTok di gawai-gawai pemerintah. Ohio, New Jersey dan Arkansas telah lebih dulu mengambil tindakan serupa.

Menanggapi aksi negara-negara bagian ini, TikTok mengatakan mereka “kecewa bahwa begitu banyak negara bagian yang ikut-ikutan dalam aksi politik untuk memberlakukan kebijakan yang tidak ada kaitannya dengan memajukan keamanan siber di negara bagian mereka dan didasarkan atas kebohongan yang tak berdasar tentang TikTok.”

Seruan untuk melarang TikTok dari gawai-gawai pemerintah meningkat setelah Direktur FBI Christopher Wray mengatakan pada November bahwa aplikasi itu menimbulkan risiko keamanan nasional.

Selama tiga tahun, TikTok – yang telah memiliki lebih dari 100 juta pengguna – telah berusaha meyakinkan Washington bahwa data pribadi warga negara Amerika tidak dapat diakses dan kontennya tidak dapat dimanipulasi oleh Partai Komunis China, atau entitas apa pun di bawah pengaruh Beijing.

Baca Juga: Setelah di Swedia, Aksi Penyobekan dan Pembakaran Al Quran Terjadi di Belanda

REUTERS

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

23 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

1 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

1 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya