Deretan Reaksi terhadap Aksi Pembakaran Alquran di Swedia

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Bram Setiawan

Senin, 23 Januari 2023 19:36 WIB

Pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan, membakar salinan Alquran selama orasi di luar kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, 21 Januari 2023. Aksi Paludan membakar kitab suci agama Islam menuai kecaman internasional dan meningkatkan ketegangan antara Swedia dengan Turki. Fredrik Sandberg/Kantor Berita TT/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi demonstran yang melakukan pembakaran Alquran di Swedia memicu reaksi dari berbagai negara. Aksi protes terhadap Turki dan tolak Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tersebut terjadi di Stockholm, Swedia pada Sabtu, 21 Januari 2023.

Reaksi atas aksi demonstran membakar Alquran

1. Kementerian Luar Negeri Turki mengecam

Advertising
Advertising

Aksi demonstran yang melakukan pembakaran Alquran semakin meningkatkan ketegangan hubungan antara Swedia dan Turki yang tengah membutuhkan dukungan Ankara untuk masuk ke aliansi militer. Lewat pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Turki mengecam keras aksi tersebut.

"Kami mengutuk keras serangan keji terhadap Kitab Suci kami ... Mengizinkan tindakan anti-Islam ini yang menargetkan umat Islam dan menghina nilai-nilai suci kami dengan kedok kebebasan berekspresi yang sepenuhnya tak bisa diterima," bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Turki dikutip dari Reuters.

Baca: Demonstran di Swedia Membakar Alquran, Ini Reaksi Dunia Islam

2. Pemerintah Kuwait: menyakiti umat Islam

Pemerintah Kuwait juga mengkritik aksi pembakaran Alquran oleh ekstrimis sayap kanan Swedia-Denmark. Menurut Menurut Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Salem Abdullah Al-Jaber Al Sabah peristiwa itu menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia.

“Peristiwa itu menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia sekaligus merupakan provokasi serius,” kata Sheikh Salem lewat pernyataan resmi yang dikutip dari kantor berita Kuwait, KUNA.

3. PM Swedia: Sangat tidak sopan

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson mengutuk pembakaran Alquran lantaran dianggapnya sebagai tindakan yang sangat tidak sopan. “Kebebasan berekspresi bagian mendasar dari demokrasi. Tapi, yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku-buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan,” katanya dikutip dari Al Arabiya.

4. Negara-negara Arab turut mengecam

Sejumlah negara Arab termasuk Yordania dan Arab Saudi mengecam pembakaran Alquran. "Arab Saudi menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan hidup berdampingan. Menolak kebencian dan ekstremisme," kata Kementerian Luar Negeri Saudi, dikutip dari Reuters.

5. Kementerian Luar Negeri RI: Menodai toleransi

Deretan reaksi atas aksi demonstran anti-Turki yang membakar Alquran berikutnya datang dari Kementerian Luar Negeri RI. "Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an oleh Rasmus Paluda, politisi Swedia. Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama," tulis Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis di Twitter, Minggu, 22 Januari 2023.

Baca: PM Swedia Kutuk Pembakaran Alquran: Sangat Tidak Sopan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

1 hari lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

4 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

4 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya