China Akhirnya Jujur Soal Data Covid-19 ke WHO, Jumlah Kematian Tembus 60 Ribu

Reporter

Tempo.co

Senin, 16 Januari 2023 19:14 WIB

Penumpang mendorong bagasi mereka melalui aula kedatangan internasional di Bandara Internasional Ibukota Beijing setelah China mencabut persyaratan karantina COVID-19 untuk pelancong yang datang di Beijing, China 8 Januari 2023. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah China mengakui sebanyak 60.000 orang telah meninggal karena Covid-19 sejak negara itu meninggalkan kebijakan ketat nol-Covid pada awal Desember. Data itu diungkapkan oleh Jiao Yahui, kepala departemen urusan medis dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada konferensi pers di Beijing, Sabtu, 14 Januari 2023.

Baca: Cerita Warga China Berburu Obat Covid Paxlovid, Cari di Pasar Gelap sampai Beli di AS

Jiao Yahui mengatakan China mencatat 59.938 kematian terkait Covid antara 8 Desember dan 12 Januari. Dari kematian tersebut, 5.503 berasal dari gagal napas yang disebabkan oleh infeksi Covid, dan 54.435 adalah orang yang terinfeksi Covid serta penyakit yang mendasarinya seperti kanker dan penyakit kardiovaskular.

China sebelumnya hanya mendaftarkan pasien Covid gagal napas sebagai yang meninggal karena Covid. Setelah kebijakan nol-Covid dicabut pada 8 Desember 2022, China melaporkan hanya 37 kematian akibat kasus Covid lokal. Angka ini dirilis di situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China. Pemerintah tetap membantah tingginya kasus Covid bahkan ketika wabah tersebut telah membuat rumah sakit dan krematorium kewalahan.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Amerika Serikat menuduh China kurang terbuka soal kasus Covid-19 yang melanda negaranya. Pejabat tinggi kesehatan global juga mendesak Beijing untuk berbagi lebih banyak data tentang ledakan penyebaran Covid di China.

Pada hari Sabtu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dengan Menteri Kesehatan China Ma Xiaowei tentang lonjakan tersebut. Pejabat China berbagi informasi termasuk angka terbaru pada klinik rawat jalan, rawat inap, pasien yang membutuhkan perawatan darurat dan perawatan kritis, dan kematian di rumah sakit, kata WHO dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

“WHO sedang menganalisis informasi ini, yang mencakup awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, dan memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi epidemiologis dan dampak gelombang ini di China,” kata Tedros. WHO juga meminta data yang lebih rinci berdasarkan provinsi dari waktu ke waktu dan meminta pemerintah China membagikan urutan lebih lanjut dari virus corona dengan database akses terbuka.

Jiao, pejabat medis NHC, mengatakan kunjungan klinis demam dan rawat inap Covid di China telah mencapai puncaknya. Menurut NHC, kunjungan klinik demam baik di kota maupun pedesaan, telah menurun sejak puncaknya ketika lebih dari 2,86 juta orang datang berkunjung pada 23 Desember 2022. Pada 12 Januari, 477.000 orang mengunjungi klinik demam di seluruh China.

NHC mengatakan rawat inap pasien Covid-19 juga memuncak pada 5 Januari 2023, ketika 1,63 juta orang dirawat di rumah sakit, dan 1,27 juta pasien Covid masih dirawat di rumah sakit pada 12 Januari, tambah Jiao.

Terlepas dari angka-angka baru, Yanzhong Huang, seorang rekan senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan keraguan kemungkinan akan tetap ada pada data China. “Revisi yang tajam adalah tanggapan resmi terhadap kritik internasional atas kurangnya transparansi dan akurasi dalam pelaporan data terkait Covid-19 di China,” kata Huang.

Simak: Begini Awal Kalender China Memperingati Tahun Baru Imlek

REUTERS

Berita terkait

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

3 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

7 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

11 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

17 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya