Meski Dilarang PBB, Tenaga Medis asal Korea Utara Mulai Bekerja di RS Libya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 15 Januari 2023 22:26 WIB

Sejumlah tim medis memberikan pertolongan pada bayi setelah pasukan Libya membersihkan ISIS dari kawan Ghiza Bahriya saat berada di rumah sakit di Sirte, Libya, 6 Desember 2016. REUTERS/Hani Amara

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah sakit di Kota Kufra di Libya tenggara pada pekan lalu menerima tim pekerja medis dari Republik Rakyat Demokratik Korea, meskipun ada larangan PBB yang membatasi pekerja dari Korea Utara untuk bekerja di luar negeri.

Baca juga: 30 Daftar Negara yang Membenci Israel, Ada Korea Utara!

Menurut Rumah Sakit Pendidikan Martir Attia Al-Kaseh, tim medis Korea Utara yang beranggotakan 38 orang akan bekerja dengan mereka.

Tim ini terdiri atas seorang dokter bedah, dokter anak, dokter jantung, dokter kandungan, dokter THT, dokter gigi, dan 12 perawat, menurut NK News pada akhir pekan lalu.

Rumah sakit Libya dilaporkan mengidentifikasi para pekerja sebagai "orang Korea", tetapi analisis NK News mengungkapkan bahwa tim medis termasuk warga Korea Utara yang sebelumnya bekerja di Senegal pada 2019.

Advertising
Advertising

Radio Free Asia di Korea Selatan melaporkan bahwa pekerja medis Korea Utara sebelumnya juga bekerja di Libya, tetapi meninggalkan negara itu pada musim panas 2015. Ini dipicu penculikan yang merajalela dan masalah keamanan lainnya yang disebabkan oleh perang saudara.

Kembalinya petugas kesehatan Korea Utara terjadi setelah Duta Besar DPRK untuk Libya Ju Jin Hyok mengatakan kepada Menteri Kesehatan Libya Ali Al-Zanati pada 2021 niat mereka untuk "memulihkan kerja sama medis secepat mungkin."

Al-Zanati juga meminta Korea Utara untuk "mengambil alih manajemen" untuk beberapa rumah sakit mereka dan "menawarkan dukungan logistik, seperti menyediakan ambulans," lapor Afrigate News.

Penempatan mereka melanggar resolusi PBB yang berlaku pada 2019 yang melarang pekerja Korea Utara bekerja di luar negeri. PBB menuduh bahwa pendapatan mereka digunakan untuk membiayai program pengembangan rudal dan nuklir DPRK.

Meski dilarang, Korea Utara tetap mendorong untuk mengimpor tenaga medisnya ke beberapa negara Afrika, terutama di tengah puncak pandemi COVID-19.

Pada 2020, Mozambik membela keputusannya untuk tidak menegakkan sanksi PBB, dengan mengatakan bahwa dokter Korea Utara membantu meningkatkan perawatan kesehatan primer di negara mereka, karena menghadapi kekurangan profesional medis.

Pada tahun yang sama, Nigeria mengadakan perjanjian bilateral dengan DPRK untuk kerja sama medis.

Tahun lalu, Duta Besar Korea Utara untuk Guinea Ri Chong Gyong bertemu dengan menteri kesehatan masyarakat Guinea dan presiden sementara Mali Bah Ndaw untuk membahas penguatan kerja sama medis antara negara mereka.

Tetapi pekerja medis Korea Utara di luar negeri juga menghadapi kesulitan akibat pandemi dan terorisme. Pada puncak wabah virus korona, pekerja medis dilarang kembali ke negara mereka setelah Korea Utara menutup perbatasannya.

Pada 2015, ISIS menculik dua dokter Korea Utara di Libya, menuntut US$30 juta sebagai imbalan atas kebebasan mereka. Kedutaan Korea Utara di Libya menolak membayar uang tebusan, tetapi mereka dibebaskan oleh pasukan Libya.

Baca juga: 250 Imigran Libya Ditemukan Tewas Tenggelam

IB TIMES

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

9 jam lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya