TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antar dua negara di kawasan Timur Tengah, Israel dan Palestina seakan tak kunjung padam. Sejumlah negara di seluruh dunia menaruh perhatian lebih terhadap krisis politik yang dialami dua negara tersebut. Hingga memunculkan beberapa kubu baik pro maupun kontra, termasuk negara-negara yang membenci Israel.
Baca: 15 Fakta Israel, Seteru Abadi Palestina yang Masyarakatnya Penyuka Program Bayi Tabung
Negara Pro Israel
Hingga sekarang, diketahui militer Israel terus menghancurkan pemukiman warga Palestina. Upaya perluasan wilayah terus digencarkan termasuk dengan menggunakan berbagai senjata canggih dan mematikan.
Namun begitu, negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa turut mengakui kemerdekaan Israel sebagai negara berdaulat.
Negara besar tersebut mulai melakukan kerja sama bilateral dengan Israel, seperti di bidang pendidikan, ilmiah, dan juga ekonomi. Hingga pada akhirnya, ada 161 negara berhubungan baik dan 94 misi diplomatik yang tercatat telah dilaksanakan Negeri Zionis tersebut.
Bukan hanya negara Barat, negara Arab juga mulai meluluh terhadap tindakan Israel. Misalnya saja Mesir yang menandatangani pakta damai pada tahun 1979, kemudian diikuti Yordania tahun 1994 dan Mauritania di tahun 1999. Serta yang terbaru Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Daftar Negara Anti Israel
Pasca perang Gaza pada tahun 2009, beberapa negara hendak menghentikan kesepakatan bermitra dengan Israel. Negara seperti Qatar, Mauritania, Venezuela, dan Bolivia kemudian memutuskan diplomasi. Selain itu, negara lain juga menyatakan anti Israel yakni Lebanon, Arab Saudi, Yaman, Suriah, dan Irak.
Meski ada 193 negara yang mengakui secara de jure kemerdekaan Israel, tdak sedikit pula yang secara lugas menyebut negara mayoritas berpenganut agama Yahudi itu sebagai bangsa yang tidak layak disokong materiil dan moril dari negara lain. Lantas, negara mana sajakah yang terang-terangan mengutuk Israel?
Dilansir dari laman The News International, setidaknya ada sekitar 30 negara yang menyatakan ketidaksukaannya terhadap tindakan Israel. Negara tersebut antara lain Afghanistan, Aljazair, Arab Saudi, Bahrain, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Djibouti, Indonesia, Irak, Iran, Komoro, Korea Utara, Kuba, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Mali, Maroko, Niger, Oman, Pakistan, Qatar, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Venezuela, dan Yaman.
Bukan tanpa alasan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar menolak kedaulatan Israel. Sebagian dari mereka berharap masyarakat Palestina dapat menjalankan kehidupan secara normal tanpa bayang-bayangan ledakan bom. Indonesia hingga saat ini belum menerima keputusan untuk mengakui kemerdekaan Israel.
Namun, di era kepemimpinan Abdurrahman Wahid (1999-2001), Indonesia sempat menarik ultimatum tersebut. Dengan berbagai pertimbangan dan pertentangan dari bangsa Indonesia, hubungan diplomatik antardua negara batal diselenggarakan.
Hal itu semakin diperkuat dengan sikap yang presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) sampai Presiden Joko Widodo (2014 - sekarang). Dikutip dari situs resmi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, Jokowi mengajak seluruh pimpinan negara dari seluruh penjuru bumi untuk ambil bagian menghentikan agresi Israel.
Mantan Walikota Solo itu juga sempat berkomunikasi dengan Perdana Menteri Singapura, Presiden Turki (Turkiye), Raja dan Perdana Menteri Malaysia, Presiden Afghanistan, serta Sultan Brunei Darussalam.
“Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah merenggut ratusan jiwa, termasuk juga perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus segera diakhiri”, kata Jokowi melalui sebuah cuitan (tweet) di akun Twitter pada 15 Mei 2021 lalu.
Simak: Uni Eropa Kembali Mengutuk Pembangunan Permukiman Israel di Tepi Barat
Pernyataan tersebut semakin meyakinkan bahwa Indonesia juga masuk dalam daftar negara yang membenci Israel. Bukan hanya berlandaskan persamaan agama, masyarakat Indonesia mengedepankan sisi kemanusiaan dengan harapan agresi yang dilakukan oleh Israel berakhir.
MELYNDA DWI PUSPITA
ITB.AC.ID | THE NEWS.COM
