Untuk Pertama Kali, Gereja Inggris Akui Terlibat Bisnis Perbudakan Abad-18

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 12 Januari 2023 16:57 WIB

Kamp dipertempuan dekat Fisher's Hill, Amerika Serikat. Kebijakan Presiden Abraham Linclon menghapus perbudakan, ditentang sebelas negara bagian (selatan) yang melahirkan Tentara Confederate. loc.gov

TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Inggris mengakui telah berinvestasi dalam perdagangan budak transatlantik selama abad ke-18. Untuk menebus kesalahan memalukan di masa lalu itu, Gereja berkomitmen membelanjakan 100 juta pound atau Rp1,8 triliun untuk komunitas yang terdampak perbudakan tersebut.

Komisaris Gereja Inggris, yang mengelola portofolio investasi gereja senilai 10 miliar pound, akan menggunakan uang itu untuk dana yang akan diinvestasikan di komunitas yang terkena dampak perbudakan di masa lalu, serta penelitian dan keterlibatan terkait hubungannya dengan perbudakan.

Sebuah penelitian, yang dilakukan atas perintah gereja Juni lalu menemukan bahwa pengelola dana investasinya di masa lalu, yang disebut Queen Anne's Bounty, menginvestasikan jumlah yang signifikan di South Sea Company sebuah perusahaan perdagangan budak di abad ke-18.

"Tidak ada keraguan bahwa mereka yang melakukan investasi tahu bahwa perusahaan itu memperdagangkan budak, dan itu sekarang menjadi sumber rasa malu yang nyata bagi kami, dan untuk itu kami meminta maaf," kata Gareth Mostyn, Kepala Eksekutif Komisaris Gereja, kepada radio BBC, Rabu, 11 Januari 2023.

Laporan tersebut mengandalkan penelitian dari akuntan forensik dan akademisi untuk menganalisis buku besar dan dokumen lain dari Queen Anne's Bounty — yang digabungkan dengan badan lain untuk membentuk Komisaris Gereja pada 1948.

Perusahaan itu juga menerima banyak sumbangan dari orang-orang yang mungkin mendapat untung dari perbudakan transatlantik, di mana warga Afrika yang diperbudak diangkut untuk bekerja di perkebunan terutama di Amerika, kata laporan itu.

Uskup Agung Canterbury Justin Welby mengatakan pada hari Selasa bahwa sekarang saatnya gereja mengambil tindakan untuk mengatasi "masa lalu kita yang memalukan".

Advertising
Advertising

Welby, pemimpin spiritual Komuni Anglikan sedunia yang mempunyai 85 juta jemaat Kristiani dan juga ketua Komisioner Gereja, mengatakan perlunya membahas masa lalu gereja secara transparan untuk menghadapi "masa kini dan masa depan kita dengan integritas".

Dibantah selama 200 Tahun

Hubungan masa lalu dan sejarah kolonial Inggris dengan perbudakan telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir, dengan penggulingan patung pedagang budak Inggris abad ke-17 di Bristol pada 2020 yang memicu debat nasional.

Amerika Serikat dan Inggris menghadapi seruan untuk perbaikan perbudakan selama bertahun-tahun, dengan tuntutan dan kompensasi berkisar antara miliaran dan triliunan dolar.

"Ini adalah langkah maju yang sangat besar," kata penyiar dan sejarawan David Olusoga kepada Radio BBC pada hari Rabu, tentang komitmen gereja.

"Selama 200 tahun kita telah menyangkal, menyembunyikan sejarah ini di bawah karpet. Dan gagasan bahwa jika Anda mewarisi kekayaan dari sejarah ini, bersama dengan kekayaan itu Anda juga mewarisi beberapa tanggung jawab - gagasan itu telah diabaikan selama beberapa dekade."

Gereja Inggris mengatakan akan menampilkan catatan di arsip yang terkait dengan perbudakan di sebuah pameran di London, termasuk petisi yang ditulis oleh seorang yang diperbudak pada tahun 1723 kepada kepala gereja.

REUTERS

Berita terkait

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

22 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

5 hari lalu

Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

Victoria Beckham dan David Beckham telah menjalin kisah cinta selama lebih dari 2 dekade. Ini kisah perjalanan cinta Posh Spice dan Si Bola Emas.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

5 hari lalu

50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

Perayaan ulang tahun ke-50 Victoria Beckham reuni Spice Girls. Bagaimana perjalanan istri david Beckham, si Posh Spice?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

6 hari lalu

5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

Taylor Swift menyebutkan banyak lokasi secara eksplisit, dari Florida, di New York, hingga di London

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya