CSIS Pesimis Indonesia Bisa Terlibat Upaya Mendamaikan Rusia dan Ukraina

Rabu, 11 Januari 2023 21:04 WIB

Foto udara yang menunjukkan bangunan apartemen yang hancur akibat serangan Rusia di Borodyanka, Ukraina, 3 Maret 2022. Sejak meluncurkan operasi militer pada 24 Februari 2022, Rusia telah memborbardir sejumlah kota di Ukraina. REUTERS/Maksim Levin

TEMPO.CO, Jakarta - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tidak melihat adanya kemungkinan Indonesia bisa terlibat dalam upaya mendamaikan perang Ukraina. Pandangan itu disampaikan CSIS merespon pernyataan tahunan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, soal prioritas politik luar negeri Indonesia pada 2023.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo melakukan apa yang disebut misi damai ke Ukraina dan Rusia pada pertengahan tahun lalu. Dalam pernyataan tahunan di gedung Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu, 11 Januari 2023, Retno menyebut Indonesia secara konsisten mengajak pihak-pihak terkait untuk memulai pembicaraan damai dan menghentikan perang. Di samping itu, Indonesia juga berupaya agar re-integrasi ekspor biji-bijian dari Ukraina dan gandum serta pupuk dari Rusia dapat dilakukan.

Baca juga: Jens Stoltenberg Minta Anggota NATO Kirim Senjata yang Dibutuhkan Ukraina

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan pidatonya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

Advertising
Advertising

Ketua Departemen Hubungan Internasional CSIS Lina Alexandra mengatakan, sedari awal dia melihat kunjungan Jokowi ke Moskow dan ke Kyiv bukan merupakan misi damai. Namun dengan motif ekonomi seperti yang disebut Retno untuk memastikan rantai pasok global semisal gandum dan pupuk, yang terganggu dan berdampak pada industri dalam negeri. Dia berpendapat, misi lainnya adalah menyelamatkan G20.

"Ini sama pertanyaan kita, (mengenai misi damai Ukraina) apa next-nya? Apa memang kita mau mengambil peran yang lebih penting," kata Lina saat mengulas pernyataan menteri luar negeri di gedung CSIS, Jakarta, pada Rabu, 11 Januari 2023.

Retno dalam pernyataannya mengatakan akan terus mendukung upaya damai Rusia dan Ukraina, tanpa menyebutkan bagaimana keterlibatan diplomatiknya. Namun dia menegaskan Indonesia menyampaikan pentingnya penghormatan prinsip integritas wilayah dan kedaulatan negara lain.

Menurut Retno, sebagai wujud kepedulian terhadap kemanusiaan, Indonesia juga telah memberikan bantuan dana hibah tunai, obat-obatan dan alat kesehatan, serta komitmen rekonstruksi rumah sakit di Ukraina.

Lina menegaskan, Indonesia tidak memiliki kapasitas untuk terlibat dalam mendamaikan secara langsung Rusia dan Ukraina. Namun dia melihat pernyataan Retno yang menyerukan penghormatan integritas wilayah perlu terus disuarakan seperti di level PBB.

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Moskow menyebut agresi di negara tetangganya itu sebagai operasi militer khusus demi keamanan wilayahnya. Perang Rusia di Ukraina dikutuk secara keras oleh Barat dengan sanksi ekonomi hingga isolasi di forum internasionl. Pertempuran saat ini masih berlangsung dan meningkat di timur Ukraina, dengan ratusan ribu orang meninggal dunia hingga mengungsi dari negara tersebut.

Yang Tidak Terucapkan dari Retno

Wakil Direktur Eksekutif Bidang Studi CSIS Shafiah F. Muhibat melihat prioritas kebijakan luar negeri RI yang tercermin dari pernyataan tahunan Retno melewatkan perhatian pada panasnya suhu geopolitik di kawasan yang menyita perhatian seperti meningkatnya uji coba rudal balistik Korea Utara, ketegangan di Selat Taiwan, hingga Laut Cina Selatan.

Menurut Shafiah, tidak ada referensi mendalam dari Indonesia mengenai rivalitas negara besar antara Amerika dan Cina, serta upaya menavigasi pertentangan itu sebagai ketua ASEAN pada tahun depan.

"Padahal meningkatnya tensi di beberapa kawasan ini cukup menyita perhatian dan menuntut respon khusus dari negara di sekitarnya termasuk indonesia," kata Shafiah saat pengarahan media.

Secara umum, Shafiah melihat, tidak ada pergeseran isu prioritas politik luar negeri Indonesia dari 2022. Indonesia masih akan melanjutkan isu yang sudah biasa ditangani Kementerian Luar Negeri seperti masalah perbatasan dan perlindungan WNI. Padahal menurut dia, pada 2023 ini akan banyak tantangan geopolitik seperti pertentangan Amerika Serikat dan Cina di Indo-Pasifik serta implikasi dari perang Ukraina.

"Ini harusnya bukan jadi business as usual tahun ini dan harus ada kebijakan luar negeri khusus," katanya.

DANIEL A. FAJRI

Baca juga: Resmi Pensiun dari MMA, Begini Profil Khabib Nurmagomedov Sang Petarung

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

11 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

23 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

2 hari lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya