Retno Marsudi Sebut Situasi Myanmar Persulit Penanganan Pengungsi Rohingya

Rabu, 11 Januari 2023 14:30 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan pidatonya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyoroti situasi yang terjadi di Myanmar berdampak pada sulitnya penanganan pengungsi Rohingya. Myanmar saat ini tengah dilanda krisis dampak dari kudeta oleh junta militer hampir dua tahun lalu.

"Penyelesaian masalah Rohingya menjadi lebih sulit dengan situasi Myanmar saat ini. Isu Rohingya tidak akan dapat diselesaikan jika akar masalah di Myanmar tidak diselesaikan," kata Retno saat pernyataan pers tahunan menteri luar negeri di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2023.

Sejumlah anak-anak pengungsi suku Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Kuala Gigieng saat didata oleh petugas Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di UPTD Dinas Sosial Aceh Rumoh Seujahtera Beujroh Meukaya Ladong, Aceh Besar, Aceh, Ahad, 8 Januari 2023. Sebanyak 184 orang pengungsi suku Rohingya asal Myanmar yang terdiri dari 69 laki-laki, 75 wanita dan 40 anak-anak ditampung sementara di UPTD Dinas Sosial Aceh Rumoh Seujahtera Beujroh Meukaya Ladong. ANTARA /Irwansyah Putra

Advertising
Advertising

Sebelumnya diwartakan Kantor Berita Antara ada ratusan pengungsi Rohingya kembali terdampar di kawasan pantai Lamnga Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar, akhir pekan lalu. Mereka mendarat dari satu kapal nelayan. Kedatangan mereka pertama kali diketahui oleh warga setempat.

Saat menyampaikan pernyataan tahunan menteri luar negeri, Retno mencatat, dalam tiga bulan terakhir, Indonesia menerima tambahan 644 pengungsi Rohingya. Ini menjadikan total migran etnis Rohingya yang terdaftar di Indonesia menjadi 1.500 orang.

Baca juga: 10 Destinasi Wisata Unggulan di Brunei Darussalam

Dalam laporan terpisah, sebanyak 29 imigran Rohingya kembali kabur dari tempat penampungan sementara di bekas Kantor Imigrasi setempat di Desa Ulee Blang Mane, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Mereka kabur secara bertahap dengan rincian sebanyak 24 orang pada Selasa dan lima lainnya pada Rabu.

Sampai hari ini, pengungsi Rohingya yang masih tersisa di tempat penampungan bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe itu tinggal 146 orang, dari total 229 orang. Artinya yang 83 orang keluar secara tidak resmi dari tempat tersebut.

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Perwakilan Indonesia mengingatkan para imigran Rohingya, khususnya di Aceh, untuk tidak melakukan perjalanan tidak resmi karena bisa membahayakan mereka sendiri.

"Kami juga lakukan sosialisasi kepada mereka (pengungsi Rohingya, red.) agar tidak melakukan perjalanan yang membahayakan nyawa mereka," kata Legal Associate UNHCR Indonesia Diovio Alfath di Aceh Besar, Selasa.

Mengenai masalah krisis Myanmar, Indonesia akan tetap mendorong penyelesaian konflik dengan mekanisme ASEAN, konsensus lima poin. Sebagai ketua blok Asia tenggara tahun ini, Indonesia bakal mengupayakan dialog dengan semua kepentingan di Myanmar.

DANIEL A. FAJRI | ANTARA

Baca juga : Menaker Ajak Delegasi G20 Terapkan Gotong Royong

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

6 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

13 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

1 hari lalu

Anies-Muhaimin ke Aceh Meski Timnas Amin Sudah Bubar, Ada Apa?

Anies-Muhamin dikabarkan menuju ke Aceh untuk mengikut agenda bersama meski Timnas Amin sudah bubar.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

1 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

2 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya