TEMPO.CO, Jakarta - Turis China kembali memadati Thailand pada Senin, 9 Januari 2023 setelah Beijing melonggarkan aturan perjalanan. Kedatangan turis China di bandara utama Bangkok disambut meriah oleh pejabat dengan bunga dan tas hadiah.

Baca: Thailand Cabut Syarat Bukti Vaksin Covid-19 untuk Turis Asing

Thailand yang merupakan Kerajaan Asia Tenggara itu sangat bergantung pada pengunjung dari China sebelum pandemi. Turis China menyumbang sekitar 30 persen dari seluruh wisatawan asing di Thailand.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, perekonomian Thailand telah terpukul. Para pejabat Thailand berharap keputusan Beijing untuk membuka kembali perbatasan dapat membantu pemulihan ekonomi.

Sebanyak 269 pendatang dalam penerbangan dari kota Xiamen di Cina tenggara pada Senin disambut dengan bunga dan tas hadiah yang berisi pembersih tangan dan masker wajah. "Saya sangat senang dan hampir tidak percaya," kata guru universitas Jiang Shanna, salah satu turis China yang datang pertama kali.

Pria berusia 36 tahun itu mengunjungi Thailand selama sebulan untuk menyelam. Ia mengatakan, "sangat akrab untuk berkunjung ke sini, dan cuacanya juga bagus".

Jiang, yang memesan penerbangannya dua minggu lalu, mengatakan dia panik pada menit-menit terakhir terhadap kemungkinan pembatasan perjalanan. "Kami khawatir kebijakan itu akan berbeda dari yang diharapkan dan kami akan dilarang terbang," katanya. Ia menambahkan bahwa tidak ada staf darat di bandara Xiamen yang mengetahui kebijakan terbaru Thailand.

China mengalami lonjakan infeksi COVID-19. Seorang pejabat pada Senin mengakui bahwa 90 persen orang di provinsi Henan yang merupakan provinsi terpadat ketiga di negara itu, sudah terinfeksi Covid-19.

Tidak seperti banyak negara lain di antaranya Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Prancis, Thailand memutuskan untuk tidak mewajibkan tes COVID-19 pra-keberangkatan bagi pelancong dari Tiongkok. Namun kebingungan muncul selama akhir pekan setelah pesan yang beragam dari kementerian kesehatan dan otoritas penerbangan sipil Thailand yang menyiratkan bahwa wisatawan akan diminta untuk menunjukkan catatan vaksinasi.

Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengatakan pada Senin bahwa para pendatang tidak diharuskan menunjukkan catatan vaksinasi atau menjalani tes. "Keputusan itu diputuskan bukan hanya karena alasan ekonomi, tapi juga berdasarkan informasi medis," katanya kepada wartawan di bandara.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn mengatakan ada diskusi tentang persyaratan masuk namun masalah tersebut telah diselesaikan. Thailand berharap setidaknya lima juta turis China akan datang ke negara itu pada 2023. Dia memperingatkan bahwa jumlahnya turis yang datang kemungkinan lebih rendah dari sebelumnya. Penerbangan yang tersedia hanya 15, jauh lebih rendah dibandingkan dengan sekitar 400 penerbangan di pra-pandemi. Para pejabat memperkirakan sekitar 20 juta turis akan mengunjungi Thailand pada 2023, jauh dari 40 juta kedatangan sebelum pandemi.

Simak: Wisata Thailand, Gemerlap Pesta Kota hingga Suasana Laut

CHANNEL NEWS ASIA