Peneliti dari Israel Kaji Efek Booster Omicron Covid-19 pada Lansia, Ini Hasilnya

Selasa, 10 Januari 2023 13:30 WIB

Tenaga medis mempersiapkan vaksin Pfizer untuk warga lansia yang mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peneliti di Israel pada Senin, 9 Januari 2023, menyampaikan hasil studi, bahwa vaksin virus corona dosis ketiga untuk Omicron yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech secara tajam bisa mengurangi jumlah pasien lansia Covid-19 yang di rawat inap di beberapa negara. Ini dianggap jadi satu di antara beberapa bukti pertama tentang keefektifan vaksin booster.

Studi ini dilakukan oleh peneliti di penyedia layanan kesehatan Clalit, Universitas Ben-Gurion Negev dan Sapir College. Namun temuan itu belum dievalasi lagi oleh rekan sejawat.

Baca juga: Indonesia Rundingan dengan Negara di Afrika untuk Ekspor Vaksin Covid-19 Buatan Nusantara

Seorang wanita menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di Ramat HaSharon, Israel, 30 Juli 2021. Israel mulai memberikan suntikan ketiga vaksin virus Corona atau dosis penguat (booster) bagi warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Xinhua/JINI

Advertising
Advertising

Riset itu menemukan ada 81 persen pengurangan jumlah pasien rawat inap di kalangan orang usia 65 tahun ke atas yang telah menerima vaksin booster, dibandingkan mereka yang sebelumnya telah menerima setidaknya dua vaksinasi Covid-19 - tetapi bukan suntikan yang diadaptasi dari Covid-19 Omicron.

Penelitian dilakukan dari akhir September hingga pertengahan Desember 2022, dengan mengamati 622.701 orang berusia 65 tahun ke atas yang memenuhi syarat untuk mendapatkan penguat bivalen. Di antara mereka, 85.314 orang atau 14 persen, telah menerimanya.

Rawat inap akibat Covid-19 menurut studi tersebut, terjadi pada 6 penerima bivalen dan 297 peserta yang tidak menerimanya. “Kematian akibat Covid-19 terjadi pada 1 penerima bivalen dan 73 peserta yang bukan penerima.”

Menurut para peneliti, meskipun penurunan angka kematian sebesar 86 persen secara statistik berada di batas karena tingkat kematian yang relatif rendah di negara tersebut, hal itu tetap signifikan.

"Peserta yang menerima vaksin bivalen memiliki tingkat rawat inap dan kematian akibat Covid-19 yang lebih rendah daripada non-penerima hingga 70 hari setelah vaksinasi."

Sementara vaksin bivalen menargetkan strain asli dan subvarian Omicron BA.4/BA.5-nya, para ilmuwan telah mengamati dengan cermat subvarian Omicron lainnya, XBB.1.5, yang telah menyebar dengan cepat di Amerika Serikat.

REUTERS

Baca juga: Indonesia Rundingan dengan Negara di Afrika untuk Ekspor Vaksin Covid-19 Buatan Nusantara

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

1 menit lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

31 menit lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

1 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

2 jam lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya