Update Covid-19 di Cina, Yunani, Jerman dan Swedia Ikut Kencangkan Aturan ke Pelancong

Reporter

Tempo.co

Jumat, 6 Januari 2023 15:00 WIB

Petugas medis menangani pasien di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. Subvarian Omicron BF.7, diketahui sedang menyebar dengan cepat setelah otoritasnya memutuskan meninggalkan kebijakan karantina ketat 'zero Covid' per 7 Desember 2022. REUTERS/Staff

TEMPO.CO, Jakarta - Cina kembali melonggarkan aturan Covid-19, di mana terhitung mulai 8 Januari 2022, Negeri Tirai Bambu itu akan menghapuskan aturan karantina mandiri bagi pelancong yang masuk wilayah tersebut. Namun saat Cina merelaksasi aturan Covid-19, ada sejumlah negara yang memperketat aturan bagi pelancong dari Cina buntut dari naiknya kasus virus corona di sana.

Pada Kamis, 5 Januari 2022, Yunani, Jerman dan Swedia memberlakukan aturan pembatasan pada pelancong dari Cina dengan meminta mereka melakukan tes Covid-19. Langkah itu juga dilakukan setelah WHO mengatakan data kasus virus corona di Cina tidak melaporkan data yang sebenarnya.

Baca juga: Update Covid Hari Ini Bertambah 4.442 Kasus, Meninggal 18 Orang

Pasien berbaring di tempat tidur di ruang tunggu di unit gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. REUTERS/Staff

Advertising
Advertising

Otoritas Cina dan media milik pemerintah Cina telah mengeluarkan pernyataan yang menentang aturan pembatasan pada pelancong dari Cina. Beijing meyakinkan mereka sedang mengatasi wabah dan mengatasi lonjakan wabah Covid-19.

“Tak peduli bagaimana Cina menangani pandemi Covid-19, sejumlah media dan politikus Barat tidak akan pernah merasa puas,” demikian ditulis surat kabar milik Pemerintah Cina, Global Times dalam editorial Kamis malam, 5 Januari 2022.

Industri penerbangan, yang selama beberapa tahun terakhir bergulat dengan pandemi Covid-19, juga mengkritik keputusan melakukan tes Covid-19 pada para pelancong yang terbang dari Cina. Sejumlah warga Cina menilai pelonggaran aturan virus corona terlalu terburu-buru.

Infeksi di Cina melonjak setelah negara itu mencabut kebijakan nol-Covid yang ketat pada 7 Desember. Mereka juga membuka perbatasannya dengan Hong Kong yang ditutup selama hampir 3 tahun.

WHO mendesak pejabat Cina berbagi data sehingga negara lain dapat merespons secara efektif. Peningkatan infeksi di Cina telah memicu kekhawatiran di seluruh dunia dan pertanyaan tentang pelaporan datanya. Angka resmi yang diklaim pemerintah Cina tentang kasus Covid-19 dan kematian rendah sementara rumah sakit dan kamar mayat kewalahan

Sumber: Reuters

Baca juga: PPKM Dicabut, Dishub DKI Tetap Wajibkan Masyarakat Pakai Masker di Angkutan Umum

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

5 jam lalu

Bamsoet Sebut MPR RI Tengah Siapkan Berbagai Legacy

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, MPR RI periode 2019-2024 sedang mempersiapkan berbagai legacy atau peninggalan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

17 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya