Elon Musk Cabut Larangan Iklan Politik di Twitter untuk Naikkan Penghasilan

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 5 Januari 2023 13:10 WIB

Elon Musk. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter akan mencabut larangan iklan politik yang sebelumnya diharamkan di media sosial itu mulai 2019. Salah satu staf perusahaan milik Elon Musk dengan simbol burung biru menyebut, peraturan itu akan dicabut demi meningkatkan pendapatan.

Twitter pada Selasa, 3 Januari 2023, mengunggah cuitan, yang menyatakan, akan melonggarkan kebijakan periklanannya untuk "iklan cause-based" di Amerika Serikat dan menyelaraskan kebijakan iklannya dengan TV dan outlet media lainnya.

Perubahan tersebut membuat kebijakan Twitter lebih dekat dengan Facebook Meta Platform dan YouTube Alphabet Inc, yang memungkinkan iklan politik. Salah satu platform yang masih melarang iklan politik adalah aplikasi video China TikTok.

"Kami percaya bahwa iklan politik dapat memfasilitasi percakapan publik seputar topik-topik penting," cuit perusahaan media sosial tersebut.

Kepala kepercayaan dan keamanan Twitter Ella Irwin, dalam email kepada Reuters mengatakan, Iklan cause-based yang akan diizinkan di Twitter termasuk iklan yang mengedukasi atau meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seperti pendaftaran pemilih, perubahan iklim, atau program pemerintah seperti sensus.

Advertising
Advertising

Twitter melarang iklan politik pada 2019 setelah sejumlah perusahaan media sosial menghadapi kritik luas karena membiarkan informasi yang salah tentang pemilu menyebar.

"Kami percaya jangkauan pesan politik harus diperoleh, bukan dibeli," cuit Jack Dorsey, kepala eksekutif Twitter saat mengumumkan langkah tersebut.

Sejak Musk mengambil alih Twitter pada akhir Oktober, pengiklan perusahaan telah melarikan diri sebagai tanggapan atas pemecetan ribuan karyawan. Musk telah mencabut penangguhan permanen mantan Presiden AS Donald Trump dan mempercepat fitur verifikasi berbayar yang memungkinkan scammers meniru perusahaan publik di Twitter.

Bulan lalu, Elon Musk membela langkah-langkah pemotongan biaya dan mengatakan Twitter telah menghadapi "arus kas negatif" sebesar USD$3 miliar atau Rp46 triliun tahun depan.

REUTERS

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

55 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

9 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

9 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

10 jam lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

12 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

15 jam lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

16 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

19 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

20 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

21 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya