Jack Ma Muncul Lagi ke Publik, Bicara Soal Masa Sulit ke Guru China

Reporter

Tempo.co

Rabu, 4 Januari 2023 08:24 WIB

Jack Ma, pendiri Alibaba Group tiba di KTT "Tech for Good" di Paris, Prancis, 15 Mei 2019. [REUTERS / Charles Platiau]

TEMPO.CO, Jakarta - Jack Ma, salah satu pendiri dan mantan ketua eksekutif Alibaba Group, berbicara tentang kesulitan yang dihadapi orang-orang pada akhir 2022. Ini adalah penampilan publik Jack Ma yang terbilang langka.

Baca: Hindari Otoritas China, Jack Ma Kini Menetap di Jepang

Dilansir dari Wion News yang mengutip South China Morning Post (SCMP), Jack Ma muncul dalam video pendek saat China terguncang akibat meledaknya virus Corona atau Covid-19. Kenaikan kasus Covid-19 setelah China melonggarkan beberapa tindakan Covid akibat kemarahan publik atas kebijakan nol-Covid diikuti oleh kebakaran apartemen yang mematikan di ujung barat negara itu.

Dalam video yang terlihat online, Jack Ma berkata, "Saya berharap dapat melihat Anda semua offline secepat mungkin", ujarnya. Kalimat itu merupakan petunjuk bahwa dia berada di China dan mungkin siap untuk kembali ke kehidupan publik lagi. Video tersebut telah diverifikasi oleh yayasan amalnya.

Miliarder China ini berbicara kepada 100 guru dari daerah pedesaan China. Pidato video langsung adalah tradisi tahunan untuk yayasannya. Tapi tahun ini cukup menarik karena ada banyak rumor tentang keberadaan Jack Ma.

Selama pidato yang merupakan bagian dari Inisiatif Guru Pedesaan, miliarder itu berkata, "Para guru mengalami tahun yang sulit. Anda harus mengajar sambil melindungi anak-anak."

Advertising
Advertising

Dalam pidatonya, Jack Ma mengatakan tergerak akan pekerjaan para guru. Meski mengalami kesulitan, mereka tetap ceria dan berkomitmen. Jack Ma meminta mereka untuk menjaga diri mereka dan anak-anak murid.

Video tersebut tidak mengungkapkan lokasi sebenarnya, tetapi diyakini bahwa dia kembali ke China. Pada bulan November, The Financial Times melaporkan mengutip sumber bahwa Jack Ma tinggal bersama keluarganya di Tokyo selama hampir enam bulan.

Tokoh bisnis ini jarang terlihat di depan umum sejak mengkritik regulator China pada 2020. Dia terlihat di beberapa negara, seperti Spanyol dan Belanda. Laporan tentang lokasinya tetap menjadi berita utama ketika pada 2020, dia menuduh bank milik negara bermental seperti pegadaian. Setelah dia melontarkan tuduhan tersebut, perusahaan yang dia dirikan yaitu Ant dan Alibaba, menjadi sasaran pihak berwenang, dan menghadapi hambatan regulasi.

Simak: China Beri Lampu Hijau Ant Group Milik Jack Ma Masuk Bursa

WION NEWS

Berita terkait

Film Civil War akan Tayang di Cina

15 jam lalu

Film Civil War akan Tayang di Cina

Film Civil War garapan sutradara Alex Garland akan tayang di bioskop Cina mulai 7 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

1 hari lalu

Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

Cerita guru di Natuna mengikuti program Guru Penggerak.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

3 hari lalu

Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

Kemendikbudristek upayakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dengan berfokus pada perolehan sertifikat pendidik.

Baca Selengkapnya

Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

3 hari lalu

Ingin Profesi Guru Diminati, Kemendikbud Percepat Transformasi PPG

Transformasi ini diwujudkan dalam kebijakan putra daerah yang diprioritaskan menjadi calon guru.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

4 hari lalu

Ini 5 Program Prioritas Kemendikbud untuk Guru, dari Guru Penggerak hingga PPPK

Dirjen GTK Nunuk Suryani berharap, semua akan menjadi guru profesional yang sudah tidak lagi pusing memikirkan kesejahteraan dengan fokus pada peningkatan kompetensi.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

4 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

4 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

6 hari lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

13 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya