Inflasi di Jerman pada 2023 Diperkirakan Masih Tinggi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 1 Januari 2023 18:00 WIB

Pengunjung mendatangi kios permen dalam malam pembukaan Pasar Natal tahunan di Gendarmenmarkt, Berlin, Jerman, 23 November 2015. Dalam Pasar Natal terdapat banyak stan penjual minuman, makanan, mainan, kerajinan tangan, dan juga pernak-pernik Natal. Sean Gallup/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Federation of German Industries (BDI) melakukan sebuah survei dikalangan pelaku industri, di mana hasilnya mengungkap kalau warga Jerman berharap lonjakan harga kebutuhan pokok akan turun dalam beberapa bulan ke depan. Inflasi di Jerman diperkirakan masih tetap tinggi sepanjang 2023 dan target suku bunga hanya 2 persen dari Bank Sentral Eropa (ECB) kemungkinan tidak akan tercapai setidaknya sampai tahun 2025.

“Pengembalian ke level 2 persen kemungkinan membutuhkan waktu yang lebih lama dan hanya bisa dicapai pada pertengahan dekade ini, jika kebijakan moneter diterapkan,” kata Presiden BDI Siegfried Russwurm.

Baca juga: TPID Optimistis Inflasi Solo Bulan Desember 2022 di Bawah 7 Persen

Puluhan orang mengunjungi pasar Natal untuk pengunjung yang telah divaksinasi atau pulih dari COVID-19 di distrik lampu merah "Reeperbahn" di Hamburg, Jerman, 3 Desember 2021. REUTERS/Fabian Bimmer

Advertising
Advertising

Russwurm menyadari banyak tindakan yang dilakukan oleh ECB yang ditujukan untuk membendung inflasi, yang dampaknya bisa menyebabkan penurunan lebih lanjut dalam aktivitas investasi. Sepanjang musim panas lalu, ECB telah meninggalkan kebijakan suku bunga nol persen dan menaikkan suku bunga beberapa kali, yang saat ini berkisar 2,5 persen.

“Inflasi mulai merangkak sebelum krisis energi dan kecenderungan akan seperti itu (naik). Kami harus mengasumsikan kalau itu (inflasi) masih akan tetap di atas target ECB yang wajar sebesar 2 persen untuk beberapa waktu,” kata Peter Adrian, Kepala Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK).

Menurut Adrian, langkah ECB menaikkan suku bunga agak terlambat sehingga itu artinya suku bunga sekarang harus menaikkan suku bunga yang dipercepat.

“Ini membuat pembiayaan perusahaan semakin sulit dan fakto tambahan yang membebani sektor bisnis,” kata Adrian.

Inflasi tahunan Jerman hanya turun sedikit pada November 2022 menjadi 11,3 persen dari sebelumnya 11,6 persen pada Oktober 2022. Sekjen German Confederation of Skilled Crafts and Small Businesses (ZDH) Holger Schwannecke mengatakan perlambatan kenaikan harga mungkin tidak bisa diharapkan sampai musim panas 2023, sebaliknya harga akan tetap tinggi.

Sumber: RT.com

Baca juga: Paus Benediktus Meninggal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

3 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

10 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

2 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya