Burma Akan Serius Adakan Pemilu 2010

Reporter

Editor

Selasa, 31 Maret 2009 10:07 WIB

TEMPO Interaktif, Naypyitaw, Burma: Burma tampaknya akan serius mengadakan Pemilu 2010.

Dalam suatu upacara militer untuk memperingati hari angkatan bersenjatan Burma,Jumat (27/3) pekan lalu, di ibukota baru Burma yang tertutup, Naypyitaw, Senior Jendral Than Shwe, mengatakan, bahwa pemerintah akan melaksanakan rencana Pemilu 2010 dan meminta partai-partai untuk mempersiapkan diri ikut membangun apa yang dia sebut sebagai 'demokrasi yang dewasa.'

Sesuai kebiasaan, acara peringatan hari militer itu diisi dengan parade militer yang tertutup bagi masyarakat Burma sendiri. Acara diadakan di ibukota Naypyitaw yang juga sulit diakses. Para diplomat asing juga tidak bisa leluasa pergi ke wilayah ini. Para diplomat asing yang ingin berkunjung, biasanya akan dijemput dengan kendaraan militer dari kota terdekat Pyanmana, yang masih berjarak sekitar 10 km dari pusat kota.

Di depan parade 13.000 militer, Than Shwe (76) memberikan pidatonya selama 17 menit yang disiarkan oleh televisi nasional. Dalam pidato itu, Than Shwe berpesan agar semua partai politik yang terlibat tidak melakukan kampanye yang menghasut dan dapat mendorong kerusuhan, tidak menyerang orang lain secara pribadi, dan tidak menyerang partai politik lain. Sampai sekarang belum diketahui, partai-partai politik apa saja yang akan diperbolehkan mengikuti pemilu itu nanti.

Junta menganggap bahwa proses pemilu itu nanti akan menjadi 'langkah terakhir' dari apa yang mereka sebut sebagai 7 langkah 'roadmap to democracy' yang diharapkan akan memperbaiki situasi politik di Burma, setelah lebih dari dua dekade dikuasai junta militer yang buruk.

Banyak pihak yang masih menyangsikan niat junta militer Burma untuk melaksanakan pemilu ini, karena sampai saat ini belum pernah diumumkan kapan pemilu akan diadakan, siapa dan partai apa yang akan diperbolehkan ikut dalam pemilu, bahkan undang-undang pemilu yang akan menjadi standar acuan pelaksaaan pemilu itu, sampai saat ini juga belum pernah diumumkan.

Burma dikuasai junta militer sejak tahun 1962.

Sehabis terjadinya peristiwa bentrokan berdarah antara mahasiswa dengan tentara pada tahun 1988, kemudian diadakan Pemilu tahun 1990 yang dimenangkan oleh partai National League Democratic (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyii yang kemudian tidak diakui oleh junta.

Suu Kyi penerima hadiah nobel perdamaian, saat ini berada dalam status tahanan rumah di Rangoon, ibukota lama Burma, yang sudah dijalaninya selama 13 tahun dari 19 tahun dalam status tahanan politik.

Para aktivis hak asasi manusia internasional telah mendesak kepada junta militer agar melepaskan semua tahanan politik yang saat ini diperkirakan berjumlah sekitar 3000 orang, sebelum proses pemilu dimulai.

Hari militer Burma tanggal 27 Maret merupakan hari peringatan Burma lepas dari penjajahan militer Jepang tahun 1945.


AP l WAHYUW

Berita terkait

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

9 April 2019

Ular Piton Betina Terbesar Ditemukan di Florida Amerika

Ular piton betina ini memiliki panjang lebih dari lima meter dengan bobot lebih dari 63 kilogram di temukan di Florida, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

8 September 2018

Hentikan Ujaran Kebencian, Facebook Hapus Fitur Bahasa Burma

Facebook menghapus fitur terjemahan bahasa Burma untuk mengatasi ujaran kebencian terhadap suku Rohingya di Myanmar

Baca Selengkapnya

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

2 April 2013

16 Koran Non-Pemerintah Akan Beredar di Burma

Pada 1964, sejumlah media massa swasta, berbahasa Inggris atau lokal, ditutup paksa oleh militer.

Baca Selengkapnya

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

3 Desember 2012

PMI-OKI Gagas Bantuan untuk Rohingya  

Menurut Kalla, bantuan PMI-OKI untuk warga Rohingya bisa bermacam-macam sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

17 September 2012

Singgah ke Amerika, Suu Kyi Ceramah di Universitas  

Aung San Suu Kyi akan jadi pembicara di Universitas Yale dan Louisville. Kunjungannya ke Amerika untuk menjelaskan kondisi politik Burma.

Baca Selengkapnya

Era Sensor Media di Burma Berakhir

20 Agustus 2012

Era Sensor Media di Burma Berakhir

Pemerintah Myanmar menghapus penyensoran atas media. Apa komentar pekerja media?

Baca Selengkapnya

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

18 Agustus 2012

Bantu Rohingya, PMI Berangkat ke Myanmar

PMI juga akan mengajak palang merah dari negara-negara Islam ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Menlu: Indonesia Punya Pengalaman Soal Rohingya  

Indonesia memahami kesulitan Myanmar menyelesaikan konflik Rohingya.

Baca Selengkapnya

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

18 Agustus 2012

Asean Siap Bantu Myanmar Soal Rohingya  

Selama ini, warga Rohingya yang minoritas memang kerap jadi korban perlakuan diskriminatif.

Baca Selengkapnya

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

29 Juli 2012

KTT OKI Diminta Cari Solusi untuk Rohingya  

Desakan ini datang dari Tunisia dan didukung sejumlah negara Arab.

Baca Selengkapnya