Hari-hari Terakhir Presiden Irak Saddam Hussein, Dieksekusi Mati di Tiang Gantungan 16 Tahun Lalu

Jumat, 30 Desember 2022 18:15 WIB

Saddam Hussein (REUTERS)

TEMPO.CO, Jakarta - Saddam Hussein, mantan Presiden Irak yang terkenal karena kediktatorannya dihukum mati pada 30 Desember 2006. Ia menerima vonis hukuman tersebut oleh pengadilan Irak atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya. Ia sebelumnya berhasil diringkus pada 13 Desember 2003 di sebuah bunker bawah tanah kecil di ad-Dawr, dekat Tikrit.

Profil Saddam Hussein

Mengutip History, Lahir dari keluarga petani di wilayah dekat Tikrit, Saddam Hussein remaja membenamkan dirinya dalam paham ideologi nasionalis Arab anti-Inggris saat itu. Gagal menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Saddam bergabung dengan Partai Ba'ath di Baghdad pada 1957, yang ketika itu memiliki rencana membunuh Perdana Menteri Abdel-Karim Qassem.

Rencana tersebut gagal dan Saddam melarikan diri melintasi padang pasir dengan menunggang keledai ke Mesir.

Empat tahun kemudian pada 1963, Partai Ba'ath menggulingkan Qassem, Saddam kembali ke Irak dan mulai merebut kekuasaan, tetapi dalam beberapa bulan terjadi kudeta balasan.

Advertising
Advertising

Baca: Apa Dalih Saddam Hussein Menginvasi Kuwait pada 2 Tahun Lalu

Saddam Hussein dipenjara selama 18 bulan sebelum kemudian kabur dan memimpin Partai Ba'ath merebut kembali kekuasaan pada tahun 1968. Saddam kemudan menjadi tangan kanan Hassan Al-Bakr, presiden baru Irak dan ketua Dewan Revolusi. Saddam naik menjadi Wakil Presiden dan mulai "memurnikan" internal pemerintahan: semua pembangkang dipenjara, disiksa, atau dieksekusi.

Ahmed Hassan Al-Bakr yang kondisi kesehatannya semakin memburuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden pada 1979. Saddam Hussein pun menggantikan posisi Ahmed menjadi presiden pada 16 Juli 1979. Untuk memperkuat kekuasaannya, Saddam memerintahkan eksekusi puluhan orang berpangkat tinggi yang dianggap dapat mengusiknya.

Dalam upaya untuk merebut jalur Shatt-al-Arab dari Iran yang tengah bergejolak karena meletusnya Revolusi Iran, Saddam menyatakan perang terhadap Teheran pada 1980. Pertempuran berakhir delapan tahun kemudian dengan perkiraan 1 juta orang dinyatakan tewas.

Usai gagal dalam memperluas pengaruh Irak ke timur, Saddam bergerak kembali dengan mengklaim Kuwait sebagai provinsi ke-19 Irak dengan alasan justifikasi sejarah. Tentaranya melintasi perbatasan Kuwait pada Agustus 1990 hanya untuk dibom hingga mundur oleh koalisi besar pimpinan AS empat bulan kemudian. Peristiwa itu dikenal sebagai Desert Storm.

Dengan dorongan diam-diam dari Washington, Syiah Irak dan Kurdi memberontak melawan Saddam. Para pembangkang dibantai oleh militer Saddam, dan AS mengingkari janjinya untuk mendukung pemberontakan.

Karena koalisi internasional tidak berusaha menggulingkan Saddam, rezimnya terus menekan Kurdi dan Syiah secara brutal. Meskipun Saddam selamat dari upaya kudeta pada 1992-1993 dan pembelotan besar-besaran pada 1995, sanksi PBB membuat Irak sebagai kekuatan besar di Teluk jadi meredup.

Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa gagal memaksa Saddam untuk mematuhi serangkaian resolusi khusus yang mewajibkan Irak untuk menghancurkan cadangan nuklir, kimia dan biologi serta fasilitas penelitiannya di bawah pengawasan.

Selama medio1990-an, Saddam berulang kali menantang Dewan Keamanan atas implementasi resolusi-resolusi ini. Semuanya memuncak setelah terjadinya tragedi 9/11. Hal itu membuat Sadam Hussein yang memuji serangan tersebut sebagai tindakan heroik, menjadi sasaran utama "perang melawan terorisme" oleh Presiden AS ketika itu, George W. Bush.

Pada November 2002, PBB mengesahkan Resolusi 1441 yang menuduh Irak melanggar resolusi Dewan Keamanan mengenai perlucutan senjata non-konvensional dan memperingatkan bahwa Irak "akan menghadapi konsekuensi serius sebagai akibat dari pelanggaran kewajibannya yang berkelanjutan."

Saat Saddam terus menentang peringatan tersebut, Amerika Serikat bersama dengan sekutunya melancarkan serangan yang dengan cepat menggulingkan rezim Ba'ath Irak. Saddam sendiri berhasil melarikan diri dan tetap bersembunyi selama beberapa waktu, namun akhirnya berhasil ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara sambil menunggu pengadilan kejahatan perang oleh pemerintah terpilih secara demokratis pertama dalam sejarah Irak.

Pada 5 November 2006, Saddam Hussein dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan dijatuhi hukuman mati dengan digantung. Saudara tiri Saddam, Barzan Ibrahim, dan Awad Hamed al-Bandar, kepala Pengadilan Revolusi Irak pada 1982, pun dihukum atas tuduhan serupa. Putusan dan hukuman keduanya diajukan banding tetapi kemudian ditolak oleh Mahkamah Agung Irak. Pada hari pertama Idul Adha, 30 Desember 2006, Saddam dihukum mati dengan cara digantung.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Begini Saddam Hussein Menurut Pengakuan Dokter Pribadinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

2 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

4 jam lalu

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

Kapten Timnas U-23 Irak Muntadher Mohammed ingin menebus kekalahan dari Jepang dan mengamankan tiket Olimpiade saat menghadapi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

6 jam lalu

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

Duel Irak vs Indonesia dalam perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

6 jam lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

7 jam lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Irak vs Indonesia di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024 Malam ini

7 jam lalu

Preview Timnas U-23 Irak vs Indonesia di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024 Malam ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Indonesia akan tersaji pada pertandingan perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024. Kedua tim menghadapi tekanan.

Baca Selengkapnya

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

8 jam lalu

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

Jerome Polin meluluskan permintaan netizen untuk memberikan dukungan kepada Irak agar Timnas U-23 menang lantaran dianggap pembawa sial.

Baca Selengkapnya

Ini 2 Skenario Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

10 jam lalu

Ini 2 Skenario Timnas Indonesia U-23 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Setelah kalah melawan Uzbekistan di semifinal, timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk tampil di Olimpiade Paris 2024. Bagaimana skenarionya?

Baca Selengkapnya

Jelang Kontra Irak, Timnas Indonesia U-23 Pernah Dibantai 0-6 di Asian Games 2006

11 jam lalu

Jelang Kontra Irak, Timnas Indonesia U-23 Pernah Dibantai 0-6 di Asian Games 2006

Timnas Indonesia U-23 pernah dibantai Irak 0-6 dalam pertandingan melawan Irak U-23 dalam Asian Games 2006.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

15 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya