77 Tahun Lalu Semenanjung Korea Pecah Dua, Korea Selatan dan Korea Utara

Selasa, 27 Desember 2022 16:25 WIB

Kendaraan bersenjata ditampilkan dalam parade militer memperingati HUT Korea Utara di Pyongyang, Korea Utara, Ahad, 9 September 2018. Korea Utara berdiri pada 1948 atau persisnya tiga tahun setelah Moskow dan Washington membelah Semenanjung Korea untuk menandai berakhirnya Perang Dunia II. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 27 Desember, 77 tahun lalu diperingati sebagai hari terbaginya semenanjung Korea menjadi dua yaitu bagian Selatan dan Utara. hal tersebut yang memicu pecahnya negara Korea menjadi dua. berikut kilas balik mengenai latar belakang terjadinya perpecahan antara dua negara tersebut.

Sebenarnya dahulu Korea adalah sebuah entitas politik tunggal selama berabad-abad lamanya yang menguasai wilayah Semenanjung Korea dan sekitarnya. lalu apa yang menyebabkan Korea Selatan dan Korea Utara terpisah? Pembagian daratan Semenanjung Korea bermula sejak kekalahan Jepang pada perang dunia II tahun 1945. Dua negara superpower pemenang yaitu Sekutu dan Uni Soviet, membagi kekuasaan atas Semenanjung Korea.

Korea dibagi menjadi dua yang dipisahkan oleh sebuah perbatasan yang kini dikenal dengan DMZ atau Demiliterized Zone (Zona Demiliterisasi) – paralel utara ke-38 mengikuti persetujuan dengan PBB.

Baca: Semenanjung Korea Memanas Bercermin dari Sejarah Perang Korea

Amerika dan Uni Soviet mengambil alih negara Korea dengan dua bagian dan bermaksud untuk mempersiapkan kemerdekaan kedua wilayah ini. Semenanjung Korea wilayah selatan dikuasai oleh Amerika Serikat dan di wilayah utara dikuasai oleh Uni Soviet. Amerika membantu sistem pembentukan militer di selatan. Sedangkan, Uni Soviet membentuk rezim komunis yang besar di wilayah utara.

Advertising
Advertising

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) lalu melakukan pemungutan suara untuk menentukan kedaulatan Korea pada tahun 1948.

Namun pada saat itu, Uni Soviet menolak untuk berpartisipasti dan tidak lama setelah itu membuat wilayah selatan membentuk pemerintahannya sendiri yang berpusat di Kota Seoul. Wilayah selatan memerdekakan dirinya dan dipimpin oleh Syngman Rhee.

Akhirnya, wilayah utara tidak mau kalah dan membentuk sistem negara sendiri yang dipimpin oleh Kim Il Sung sebagai Perdana Menteri, yang berpusat di Pyongyang.

Hal ini jadi permasalahan nasional yang memicu perang saudara, yakni, Perang Korea (25 Juni 1950 – 27 Juli 1953). Sekitar 2,5 juta jiwa menjadi korban kekejaman perang tersebut. Daratan Korea rata dengan tanah, tidak ada kota yang tersisa. Gencatan senjata untuk mengakhiri konflik terjadi pada 1953, menyisakan dua negara yang semakin terpecah.

Perang tersebut membuat Korea terpisah oleh Zona Demiliterisasi Korea, yang secara teknis menyisakan Perang Dingin. dan sampao saat ini belum ada perjanjian damai yang ditandatangani kedua pihak yang akhirnya membuat kedua negara ini berada dalam status masih berperang.

Hal inilah yang menjadi alasan kenapa setiap laki-laki di Korea Selatan diwajibkan menjalani wajib militer sebagai langkah antisipasi jika peperangan kembali terjadi.

RECHA TIARA DERMAWAN

Baca juga: Semenanjung Korea Memanas, Korea Utara dan Korea Selatan akan Kembali berperang?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

1 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

1 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

2 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

3 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

4 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

4 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya