Diduga Membantu Korupsi Mantan Presiden, Tiga Jenderal Polisi Peru Ditangkap

Selasa, 27 Desember 2022 11:50 WIB

Demonstran berpartisipasi dalam pawai meminta perdamaian, setelah pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan utama dan memaksa beberapa bandara ditutup di tengah protes kekerasan di negara itu, menyusul penggulingan dan penangkapan mantan Presiden Pedro Castillo, di Lima, Peru, 16 Desember 2022. REUTERS / Sebastian Castaneda

TEMPO.CO, Jakarta - Peru telah menahan enam orang, termasuk tiga jenderal polisi, sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan korupsi terhadap mantan Presiden Pedro Castillo. Penyelidikan atas Castillo, yang dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya awal bulan ini masih terus bergulir.

Baca juga: Peru Usir Dubes Meksiko Gara-gara Beri Suaka Istri Presiden Terguling

Gugus tugas antikorupsi di kantor jaksa agung pada Senin, 26 Desember 2022, menyatakan mereka melakukan "operasi besar-besaran" sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan, bahwa pemerintah Castillo mengizinkan "promosi tidak teratur" untuk polisi dan perwira militer.

Tiga dari enam orang yang ditangkap adalah jenderal polisi aktif yang dituduh menyetujui promosi, yang diduga mendapat restu Castillo, dengan imbalan uang.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan, telah menyita "dokumen dan perangkat" dalam lebih dari dua lusin penggeledahan di seluruh negeri, termasuk di dua rumah yang terkait dengan mantan menteri pertahanan Castillo, Walter Ayala.

Advertising
Advertising

“Melalui intervensi ini, enam dari mereka yang diselidiki ditangkap,” kata kantor kejaksaan agung di Twitter.

Penangkapan pada Senin terjadi setelah mantan komandan angkatan darat, Jenderal Jose Vizcarra, dan angkatan udara, Jorge Chaparro, menuduh pada November bahwa pemerintah Castillo telah menekan mereka untuk mempromosikan perwira yang tidak memenuhi syarat.

Kantor jaksa agung mengatakan di Twitter bahwa para jenderal yang ditahan sedang diselidiki karena "diduga telah membayar untuk naik pangkat pada tahun 2021 dengan otorisasi mantan Presiden Pedro Castillo". Baik Castillo maupun Ayala, mantan menteri pertahanan, membantah tuduhan tersebut.

Pada Senin, Ayala mengkritik penggeledahan dan penangkapan tersebut. “Ini tidak perlu, karena mereka belum menemukan apa pun,” katanya kepada wartawan. "Penyelidikan ini sudah lebih dari satu tahun ... ini adalah pertunjukan."

<!--more-->

Kacau Politik Peru

Castillo ditangkap setelah anggota perlemen memaksanya mundur dari jabatannya pada 7 Desember 2022. Ia dianggap berusaha membubarkan Kongres dan memerintah dengan keputusan. Dia saat ini sedang diselidiki karena dituding telah menjajakan pengaruh.

Castillo, seorang mantan guru dan pemimpin serikat pekerja dari pedesaan Peru menjabat kursi presiden dengan durasi yang singkat, ditandai dengan beberapa krisis politik. Dia menghadapi enam tuduhan korupsi, yang semuanya dia bantah.

Peru telah menghadapi kerusuhan berminggu-minggu setelah pemecatan Castillo dari jabatannya. Para demonstran mendesak pembebasan Castillo dari penjara, di mana dia menjalani 18 bulan penahanan praperadilan atas tuduhan "pemberontakan" dan "konspirasi".

Banyak pengunjuk rasa juga menuntut pemilihan dini, pembubaran badan legislatif Peru, yang memiliki hampir 90 persen tingkat ketidaksetujuan, dan pengunduran diri pengganti Castillo, mantan Wakil Presiden Dina Boluarte.

Boluarte, yang mengutuk upaya Castillo untuk membubarkan Kongres dan dilantik tak lama setelah pemakzulannya, telah meminta legislator untuk mengesahkan pemilihan baru pada Desember 2023.

“Jangan buta,” katanya dalam sebuah pidato awal bulan ini setelah pemerintahannya mengumumkan keadaan darurat nasional karena protes. “Lihatlah orang-orang dan ambil tindakan sesuai dengan apa yang mereka minta.”

Sementara rencana Castillo untuk membubarkan Kongres secara luas dikutuk sebagai upaya kudeta, para pendukungnya mengecam penangkapannya sebagai upaya elit penguasa Peru untuk membungkam mantan presiden—memperburuk perpecahan politik yang mendalam di negara Andean itu.

Setidaknya 21 orang telah tewas sejauh ini dalam demonstrasi tersebut, yang menarik perhatian dari kelompok hak asasi manusia. Krisis tersebut juga telah memicu ketegangan dengan negara-negara lain di Amerika Latin, terutama Meksiko, di mana pemerintah telah mendukung Castillo dan menawarkan suaka kepada anggota keluarganya.

Baca juga: Demonstrasi Berujung Maut, Dua Menteri Peru Mundur

AL JAZEERA

Berita terkait

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

1 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

1 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

2 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

3 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

3 hari lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

4 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

4 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya