Kota di Serbia Umumkan Situasi Darurat karena Keracunan Amonia

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Desember 2022 22:10 WIB

Situasi darurat diumumkan di kota timur Pirot, dekat perbatasan dengan Bulgaria, setelah kereta barang yang membawa amonia tergelincir pada Minggu malam, melepaskan gas yang mudah terbakar dan beracun ke atmosfer. Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah jalan raya internasional utama di Serbia timur ditutup, bersama dengan sekolah dan lembaga publik lainnya di daerah tersebut pada Senin, menyusul kebocoran amonia yang membuat puluhan orang sakit.

Baca juga: PBB Upayakan Ekspor Amonia dari Rusia ke Ukraina Dibuka Lagi

Situasi darurat diumumkan di kota timur Pirot, dekat perbatasan dengan Bulgaria, setelah kereta barang yang membawa amonia tergelincir pada Minggu malam. Kereta ini melepaskan gas ammonia yang mudah terbakar dan beracun ke atmosfer.

Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan itu, kata pihak berwenang. Menteri Infrastruktur Goran Vesic mengatakan perhatian utama, bagaimanapun, adalah menangani situasi di tempat kejadian dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

"Kecelakaan itu mungkin disebabkan oleh infrastruktur yang buruk," katanya pada konferensi pers. Dia menambahkan pihak berwenang juga akan memeriksa apakah ada pelanggaran prosedur ketat untuk mengangkut bahan beracun.

Advertising
Advertising

Pengukuran Senin di beberapa tempat di Pirot - yang berjarak beberapa kilometer dari tempat kereta tergelincir - tidak menunjukkan adanya amonia di udara atau air, kata para pejabat.

Namun, otoritas setempat tetap mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan tetap berada di dalam rumah, sementara sekolah dan lembaga publik lainnya ditutup.

Wali Kota Pirot Vladan Vasic mengatakan kebocoran amonia menyebabkan "51 kasus keracunan." Sementara 15 lainnya dipindahkan ke kota selatan Nis, kata televisi pemerintah RTS.

Orang-orang di daerah itu juga disarankan untuk tidak minum air ledeng atau menggunakannya untuk menyiapkan makanan untuk sementara waktu, kata laporan itu.

Kebocoran gas amonia dapat mudah terbakar dan dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian.

Kereta tersebut beroperasi dengan rute reguler dari Bulgaria ke Serbia. Kereta itu terdiri atas 21 gerbong, empat di antaranya tergelincir dan satu dengan kebocoran amonia, kata petugas darurat Luka Causic kepada televisi lokal Pink.

Lokasi kecelakaan tetap ditutup pada Senin dan lalu lintas di jalan raya menuju Bulgaria dialihkan ke jalan lokal. Jalan raya yang menghubungkan Serbia dengan Bulgaria biasanya sangat sibuk selama liburan Natal dengan orang-orang yang bekerja di Eropa Barat kembali ke negara asalnya.

Baca juga: 3 Pekerja Migran Indonesia Tewas di Malaysia, Diduga Isap Gas Amoniak

AL ARABIYA

Berita terkait

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

37 hari lalu

Deretan Manfaat Minyak Atsiri, Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur hingga Mengurangi Stres

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan senyawa yang diekstrak dari bagian tumbuhan dan diperoleh melalui proses penyulingan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

40 hari lalu

Polisi Ungkap Sedikitnya 3 Kasus TPPO Sebulan Terakhir, Salah Satunya Ferienjob

Kasus TPPO berkedok program magang mahasiswa di Jerman atau ferienjob diduga melibatkan kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

41 hari lalu

Kasus TPPO ke Serbia, Pelaku Minta Korban Beralasan Holiday di Pemeriksaan Imigrasi

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menangkap tiga tersangka kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia atau TPPO dengan tujuan Serbia.

Baca Selengkapnya

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

41 hari lalu

Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Kasus TPPO ke Serbia, Tangkap 3 Tersangka

Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengungkap kasus pengiriman Calon Pekerja Migran Indonesia non-prosedural atau TPPO dengan tujuan negara Serbia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

41 hari lalu

Fakta-fakta 9 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang ke Serbia, Hendak Diajak Wisata ke Malaysia dan Turki

Polres Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan upaya perdagangan orang, 9 WNI yang hendak dipekerjakan ke Serbia. Simak sederet fakta atas kasus TPPO itu

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Tangkap Sindikat Perdagangan Orang yang Akan Berangkatkan 9 WNI ke Serbia

41 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Tangkap Sindikat Perdagangan Orang yang Akan Berangkatkan 9 WNI ke Serbia

Sindikat perdagangan orang itu hendak memberangkatkan 9 WNI untuk dipekerjakan di Serbia. Mereka berangkat melalui Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

58 hari lalu

Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.

Baca Selengkapnya

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

58 hari lalu

Makan Ikan Buntal 3 Orang Meninggal di Maluku, Mengenali Bahaya Racun Hewan Air Ini

Tiga orang warga Desa Haria, Saparua, Maluku Tengah meninggal akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan buntal

Baca Selengkapnya

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

6 Maret 2024

Gejala Keracunan Vitamin D dan Penanganan agar Tak Sampai Berujung Kematian

Kenali tanda dan gejala orang keracunan vitamin D agar tak sampai membahayakan kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

6 Maret 2024

Lansia Meninggal karena Kelebihan Vitamin D, Cermati Dosis yang Dianjurkan

Keracunan vitamin D disebut sebagai salah satu faktor penyebab kematian seorang lansia di Inggris. Pahami dosis yang dianjurkan agar tak berlebihan.

Baca Selengkapnya