Tersangka Penembakan di Paris Dipindahkan ke Unit Psikiatri
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Minggu, 25 Desember 2022 12:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Prancis yang diduga membunuh tiga orang dalam penembakan di Paris di pusat budaya Kurdi telah dipindahkan ke unit psikiatris, menurut jaksa penuntut.
Baca juga: Korban Tewas Penembakan di Paris Jadi 3 Orang, Lokasi di Dekat Pusat Budaya Kurdi
Jaksa mengatakan pada Sabtu bahwa tersangka berusia 69 tahun telah dikeluarkan dari tahanan karena alasan kesehatan pada hari yang sama dan dibawa ke fasilitas psikiatri polisi.
Jaksa Paris mengatakan seorang dokter memeriksa kesehatan tersangka pada Sabtu sore dan menganggapnya "tidak sesuai dengan standar penahanan".
Penahanan pria itu dicabut dan dia dibawa ke unit psikiatri polisi sambil menunggu kemunculannya di hadapan hakim investigasi saat penyelidikan berlanjut, tambah jaksa.
Tembakan di pusat budaya Kurdi dan salon rambut di dekatnya pada Jumat memicu kepanikan di distrik ke-10 kota yang ramai, rumah bagi beberapa toko dan restoran serta populasi Kurdi yang besar.
Tiga orang lainnya terluka dalam serangan yang menurut tersangka kepada penyelidik disebabkan oleh sikapnya yang "rasis", kata seorang sumber yang dekat dengan kasus tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu, jaksa penuntut Paris telah memperpanjang masa penahanan tersangka selama 24 jam dan memberikan dakwaan tambahan karena bertindak dengan motif rasis.
Dia sudah ditahan karena dicurigai melakukan pembunuhan, percobaan pembunuhan, kekerasan bersenjata dan pelanggaran undang-undang senjata.
<!--more-->
Protes di Paris
Tersangka, yang memiliki riwayat kekerasan rasis, awalnya menargetkan pusat budaya Kurdi sebelum memasuki salon tata rambut tempat dia ditangkap. Dari tiga orang yang terluka, satu dirawat intensif di rumah sakit, dan dua dirawat karena luka serius.
Menurut Dewan Demokratik Kurdi di Prancis (CDK-F), korban tewas termasuk seorang wanita dan dua pria.
Wanita yang terbunuh, Emine Kara, adalah pemimpin Gerakan Wanita Kurdi di Prancis, kata juru bicara organisasi itu, Agit Polat. Klaimnya untuk suaka politik di Prancis telah ditolak. Korban lainnya adalah Abdulrahman Kizil dan Mir Perwer, menurut CDK-F.
Ribuan orang Kurdi berkumpul di alun-alun Place de la Republique di pusat kota Paris pada Sabtu sore, di mana mereka mengheningkan cipta untuk tiga orang yang tewas dan mereka yang "mati demi kebebasan".
Polisi menembakkan gas air mata setelah bentrokan meletus dan para demonstran melemparkan proyektil ke petugas. Sedikitnya empat mobil terbalik dan satu dibakar.
Kepala polisi ibu kota, Laurent Nunez, mengatakan kepada saluran televisi BFM bahwa 31 petugas dan satu pengunjuk rasa terluka dalam kerusuhan tersebut, sementara 11 orang ditangkap, "terutama karena memicu kerusakan".
Lebih dari 1.000 orang mengadakan unjuk rasa serupa di kota pelabuhan selatan Marseille yang berakhir dengan bentrokan dengan petugas, dan sedikitnya dua mobil polisi dibakar.
Baca juga: Suku Kurdi Unjuk Rasa Buntut Penembakan di Paris yang Menargetkan Mereka
AL JAZEERA