Malaysia Sudah berhentikan 26.000 Pekerja
Minggu, 29 Maret 2009 20:51 WIB
TEMPO Interaktif ,
Jakarta : Federasi Pengusaha Malaysia melaporkan jumlah pekerja yang diberhentikan sejauh ini akibat resesi ekonomi global sekitar 26.000 orang.
Direktur federasi itu mengatakan dana pendorong kegiatan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah Malaysia sebesar 60 miliar ringgit (sekitar Rp 190 triliun) awal bulan ini belum menghasilkan dampak langsung bagi perusahaan dalam mencegah pemecatan. Padahal paket itu adalah yang kedua setelah paket serupa pada November 2008 sebesar US$ 1,93 miliar sebagai respon pertama Malaysia terhadap resesi global.
Diperkirakan jumlah penganggur Malaysia akan bertambah 45.000 orang dalam beberapa bulan ke depan. Selain paket stimulus ekonomi iti pemerintah Malaysia juga mengambil kebijakan mengurangi izin pekerja asing hingga 70 persen.
AFP | RONALD
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen
43 hari lalu
Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen
ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.
Baca Selengkapnya
2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital
28 Februari 2024
2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital
Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya
Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?
26 Februari 2024
Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.
Baca Selengkapnya
Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?
24 Februari 2024
Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?
Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?
Baca Selengkapnya
Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras
15 Februari 2024
Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras
Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.
Baca Selengkapnya
Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja
7 Februari 2024
Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja
Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.
Baca Selengkapnya
Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International
1 Februari 2024
Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International
Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.
Baca Selengkapnya
Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY
29 Januari 2024
Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY
Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.
Baca Selengkapnya
Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus
24 Januari 2024
Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus
Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran
20 Januari 2024
Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran
Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
32 menit lalu
8 jam lalu
10 jam lalu
12 jam lalu
21 jam lalu
22 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu