Wanita 97 Tahun Ini Divonis Bersalah dalam Kasus Eksekusi 10 Ribu Tawanan Nazi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 22 Desember 2022 11:07 WIB

Terdakwa Irmgard F., mantan sekretaris komandan SS kamp konsentrasi Stutthof menghadiri persidangannya di ruang sidang di Itzehoe, Jerman, 20 Desember 2022. Christian Charisius/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita berusia 97 tahun yang bekerja sebagai sekretaris kamp konsentrasi Nazi dihukum atas perannya dalam pembunuhan ribuan orang. Pengadalan pada Selasa, 20 Desember 2022 itu merupakan yang terakhir digelar di Jerman untuk kejahatan Perang Dunia Kedua.

Pengadilan distrik di kota utara Itzehoe menjatuhkan hukuman percobaan dua tahun kepada Irmgard Furchner karena membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan 10.505 orang dan percobaan pembunuhan terhadap lima orang di kamp konsentrasi, kata seorang juru bicara pengadilan.

Sebuah pernyataan dari pengadilan mengatakan para tahanan "dibunuh secara kejam dengan gas, oleh kondisi yang tidak bersahabat di kamp, dengan transportasi ke kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau dan dengan dikirim ke apa yang disebut mars kematian".

Sekitar 65.000 orang meninggal karena kelaparan dan penyakit atau di kamar gas di kamp di Stutthof, dekat Gdansk di Polandia. Mereka termasuk tawanan perang dan orang Yahudi yang terjebak dalam kampanye pemusnahan oleh Nazi.

Peran terdakwa di sana adalah melengkapi dokumen yang "diperlukan untuk pengaturan kamp dan pelaksanaan tindakan pembunuhan yang kejam dan sistematis", tambah pernyataan pengadilan.

"Sangat penting bagi para penyintas dan bagi kami hari ini bahwa persidangan ini diakhiri .. dan ada putusan yang menetapkan kesalahan," kata jaksa penuntut Maxi Wantzen.

Advertising
Advertising

Surat dakwaan tersebut awalnya menuduh Furchner membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan 11.412 orang, tetapi tidak ada cukup bukti untuk meyakinkan pengadilan atas kesalahannya untuk setiap kasus.

Furchner duduk di kursi roda memasuki pengadilan dan mengenakan mantel musim dingin, baret berwarna krem, serta selimut menutupi pangkuannya. Pengacara pembelanya tidak mau berkomentar ketika ditanya oleh wartawan bagaimana tanggapan terdakwa atas keputusan itu.

Dalam pernyataan penutup di persidangan awal bulan ini, Furchner mengatakan dia menyesal atas apa yang telah terjadi dan menyesal telah berada di Stutthof saat itu.

"Hanya seorang sekretaris, Anda mungkin mengatakannya, tetapi peran yang dimiliki seorang sekretaris saat itu dalam birokrasi (kamp konsentrasi) adalah peran yang signifikan," kata Wantzen.

Furchner bekerja di Stutthof, antara tahun 1943 dan 1945 dan dijatuhi hukuman berdasarkan hukum remaja karena dia berusia antara 18 dan 19 tahun saat itu.

Awal persidangan Furchner ditunda pada September 2021 ketika dia kabur sebentar. Dia ditangkap beberapa jam setelah gagal muncul di pengadilan.

Dia adalah sakah seorang nonagenarian yang didakwa dengan kejahatan Holocaust dalam apa yang dilihat sebagai terburu-buru oleh jaksa penuntut untuk mengambil kesempatan terakhir untuk menegakkan keadilan bagi para korban dari beberapa pembunuhan massal terburuk dalam sejarah.

REUTERS

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

1 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

9 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

10 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

12 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya