Presiden Uganda Cabut Semua Pembatasan Pergerakan Menyangkut Ebola

Reporter

magang_merdeka

Minggu, 18 Desember 2022 13:30 WIB

Wanita dan anaknya tiba untuk pemeriksaan terkait ebola di rumah sakit umum Bwera dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo di Bwera, Uganda, 14 Juni 2019. REUTERS/James Akena

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Uganda Yoweri Museveni mencabut semua aturan yang membatasi pergerakan warga demi menghentikan penyebaran wabah Ebola pada Sabtu, 17 Desember 2022. Museveni juga mengklaim negaranya telah membuat kemajuan dalam mengekang penyakit mematikan itu.

Museveni mencabut pembatasan di pusat pengendalian penyakit di distrik Mubende, yang mencatat ada 66 kasus Ebola dan 29 kematian akibat virus tersebut. Sedangkan di wilayah Kassanda, tercatat ada 49 kasus wabah Ebola dan 21 kematiannya. Uganda adalah sebuah negara Afrika Timur.

"Saat ini tidak ada penularan, tidak ada kontak dalam tindak lanjut, tidak ada pasien di fasilitas isolasi, dan kami sedang menghitung mundur dengan baik," kata Museveni dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Baca juga: WHO: Kandidat Vaksin Ebola Akan Dikirim ke Uganda Pekan Depan

Petugas mengenakan pakaian pelindung Ebola terlihat di dalam fasilitas perawatan Ebola di rumah sakit umum Bwera dekat perbatasan dengan Republik Demokratik Kongo di Bwera, Uganda. REUTERS/James Akena

Kasus Ebola pertama kali terkonfirmasi di Uganda pada September 2022. Sebelumnya Ebola yang mematikan menyebar di Sudan, hingga menewaskan 40 persen sampai 60 persen pasien yang terinfeksi virus ini. Sejauh ini, belum ada vaksin yang terbukti bisa menangkal (penyebaran wabah Ebola).

Pada Oktober 2022, pemerintah daerah Kampala memberlakukan pembatasan melakukan perjalanan dan pemberlakuan jam malam serta menutup tempat ibadah dan hiburan. Awal bulan ini, Uganda mengatakan telah memulangkan pasien Ebola terakhirnya.

Orang yang terinfeksi Ebola biasanya akan mengalami gejala muntah, pendarahan dan diare. Virus ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh pasien yang terinfeksi. Virus terkadang dapat bertahan di mata, sistem saraf pusat, dan cairan tubuh orang yang selamat dan menyebar bertahun-tahun kemudian.

Reuters | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Pasal Demonstrasi di RKUHP Jadi Sorotan, Anggota DPR Sebut Perlu Sosialisasi ke Penegak Hukum

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

9 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

1 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

1 hari lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

7 hari lalu

Ivan Gunawan Resmikan Masjidnya di Uganda dan Bikin Sumur Air untuk Warga

Ivan Gunawan akhirnya datang meresmikan Masjid Indonesia di Uganda yang sudah dibangunnya sekitar 2 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

10 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

12 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

12 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

12 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya