Desak Komite Tolak Rusia Ikut Olimpiade, Zelensky: Mereka Berlumur Darah
Reporter
Daniel A. Fajri
Editor
Sita Planasari
Kamis, 15 Desember 2022 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak ide yang menyarankan atlet Rusia dapat mengambil bagian di Olimpiade Musim Panas 2024. Dia menyebut tidak ada kondisi netral apapun dari Rusia sebab bendera mereka berlumuran darah.
Baca juga: Olimpiade Belum Putuskan Nasib Sanksi ke Rusia Jika Invasi Berakhir
"Kami hanya bisa mengatakan satu hal: bendera putih atau netral apa pun tidak mungkin bagi atlet Rusia, karena semua bendera mereka berlumuran darah," katanya dalam pidato video yang dirilis Rabu, 14 Desember 2022.
Zelensky mengeluarkan pernyataannya setelah berbicara dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach. IOC pada pekan lalu mengatakan partisipasi olahragawan dan putri Rusia dan Belarusia di pertandingan Paris 2024 masih belum dipastikan.
Dalam sebuah pernyataan, Zelensky mengatakan Ukraina kecewa dengan apa yang disebutnya niat IOC untuk mengizinkan Rusia dan Belarusia bersaing di bawah bendera netral.
Zelensky, menyerukan "isolasi total" Rusia dari acara olahraga dunia itu. Pemimpin Ukraina mengatakan 184 atlet Ukraina tewas dalam perang dengan Rusia, tanpa memberikan rincian.
Kementerian olahraga Rusia dan Belarusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Komite Olimpiade dan Paralimpiade Amerika Serikat pada Senin, 12 Desember 2022, mendukung penjajakan kemungkinan atlet Rusia dan Belarusia tampil di Olimpiade. Akan tetapi, AS mengatakan mereka harus melakukannya secara ketat sebagai atlet netral.
Bach mengatakan pekan lalu bahwa sementara sanksi IOC terhadap Rusia dan Belarusia tetap berlaku, "langkah-langkah perlindungan" untuk tidak membiarkan atlet mereka berkompetisi dalam kompetisi internasional untuk melindungi integritas acara adalah masalah lain.
IOC belum menangguhkan atau memberi sanksi kepada komite Olimpiade nasional Rusia dan Belarusia.
Invasi Rusia ke Ukraina sudah berlangsung sejak 24 Februari 2022. Barat mengecam dengan keras agresi yang disebut telah memperburuk ekonomi dunia.
Rusia menyebut manuver bersenjata di Ukraina sebagai operasi militer khusus yang didorong oleh provokasi Barat. Moskow beberapa kali menyatakan hanya mau melindungi warganya di timur Ukraina.
Baca juga: Gerakan Atlet Global Tuntut IOC Larang 2 Hal Ini Ke Rusia dan Belarusia
REUTERS