Harga Dibatasi, Rusia Tak Mau Jual Minyak ke Barat

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 3 Desember 2022 21:12 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengatakan bahwa pihaknya akan terus mencari pembeli untuk minyaknya. Pembatasan harga minyak Rusia yang diterapkan oleh negara-negara Barat, menurut Rusia adalah upaya yang berbahaya.

Baca: Biden Tak Mau Bertemu Putin, Tapi Siap Berdialog Demi Ukraina

Koalisi negara-negara Barat yang dipimpin oleh kelompok negara-negara G7 sepakat membatasi harga minyak lintas laut Rusia pada US$ 60 per barel. Kesepakatan pada Jumat, 2 Desemmber 2022 ini, karena mereka bertujuan membatasi pendapatan Moskow dan mengekang kemampuannya untuk membiayai invasi ke Ukraina.

Rusia telah berulang kali mengatakan tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang menerapkan batasan itu. Sikap Rusia tersebut ditegaskan kembali oleh Mikhail Ulyanov, duta besar untuk organisasi internasional di Wina, dalam unggahan di media sosial. "Mulai tahun ini Eropa akan hidup tanpa minyak Rusia," katanya.

Dalam komentar yang dipublikasikan di Telegram, kedutaan Rusia di Amerika Serikat mengkritik pembatasan harga minyak. Rusia mengatakan minyaknya akan terus diminati meskipun ada langkah-langkah tersebut. "Langkah-langkah seperti ini pasti akan menghasilkan peningkatan ketidakpastian dan membebankan biaya yang lebih tinggi untuk konsumen bahan baku," katanya.

"Terlepas dari godaan saat ini, kami yakin minyak Rusia akan terus diminati."

Advertising
Advertising

Pembatasan Harga Minyak Rusia Berlaku Mulai Senin

Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Australia menyetujui batas harga $60 per barel untuk minyak mentah lintas laut Rusia setelah anggota Uni Eropa mengatasi perlawanan Polandia dan menuntaskan kesepakatan politik pada hari sebelumnya.

Uni Eropa menyetujui harga setelah Polandia memberikan dukungannya, membuka jalan untuk persetujuan resmi selama akhir pekan. G7 dan Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa batas harga akan berlaku mulai 5 Desember 2022 atau segera sesudahnya.

Negara-negara tersebut mengatakan mereka mengantisipasi bahwa setiap revisi harga akan mencakup bentuk pengecualian untuk memungkinkan transaksi yang sesuai diselesaikan sebelum perubahan.

"Koalisi Batas Harga juga dapat mempertimbangkan tindakan lebih lanjut untuk memastikan efektivitas batas harga," demikian G7 dalam pernyataan, Jumat, 2 Desember 2022. Tidak ada perincian yang segera tersedia tentang tindakan lebih lanjut yang akan diambil.

Warsawa sebelumnya menolak level yang diusulkan karena memeriksa mekanisme penyesuaian untuk menjaga batas bawah harga pasar. UE akhirnya membuat batas itu serendah mungkin untuk menekan pendapatan Rusia dan membatasi kemampuan Moskow membiayai perangnya di Ukraina.

Simak: Putin Tegur Kanselir Jerman soal Bantuan Senjata ke Ukraina

REUTERS

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

16 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

2 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya