AS Masukkan China, Iran, dan Rusia sebagai Pelanggar Kebebasan Beragama

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 3 Desember 2022 16:18 WIB

Demonstran etnis Uighur menggelar aksi protes di depan konsulat Cina di Istanbul, Turki, 30 November 2022. Urumqi, Xinjiang adalah rumah bagi 10 juta warga muslim Uighur di Cina. REUTERS/Dilara Senkaya

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat memasukkan China, Iran, dan Rusia dalam satu kelompok dengan Korea Utara dan Myanmar yaitu negara-negara yang terlibat atau mentolerir pelanggaran berat berdasarkan Undang-undang Kebebasan Beragama.

"Di seluruh dunia, pemerintah dan aktor non-negara melecehkan, mengancam, memenjarakan, dan bahkan membunuh individu karena keyakinan mereka. Amerika Serikat tidak akan tinggal diam menghadapi pelanggaran ini," kata Menlu AS, Antony Blinken dalam pernyataan, Jumat, 2 Desember 2022.

Blinken menambahkan, Washington akan menyambut baik kesempatan untuk bertemu dengan semua pemerintah untuk menguraikan langkah-langkah konkret untuk dihapus dari daftar.

Washington telah meningkatkan tekanan pada Iran atas penumpasan brutal terhadap pengunjuk rasa. Paska-kematian Mahsa Amini, perempuan di Iran menginisiasi demonstrasi anti-rezim yang menandai salah satu pembangkangan paling berani terhadap Republik Islam sejak revolusi 1979.

PBB mengatakan lebih dari 300 orang tewas sejauh ini dan 14.000 ditangkap dalam protes yang dimulai setelah kematian wanita Kurdi berusia 22 tahun tersebut, yang ditahan karena "pakaian tidak pantas."

Advertising
Advertising

Pakar PBB juga telah meminta mayoritas Muslim Syiah Iran untuk menghentikan penganiayaan dan pelecehan terhadap agama minoritas dan mengakhiri penggunaan agama untuk membatasi pelaksanaan hak-hak dasar. Komunitas Baha'i adalah salah satu minoritas agama yang dianiaya paling parah di Iran, dengan peningkatan tajam dalam penangkapan dan sasaran serangan tahun ini.

Para ahli AS menyebut sebagai kebijakan yang lebih luas untuk menargetkan perbedaan keyakinan atau praktik keagamaan, termasuk pemeluk Kristen dan ateis.

Sedangkan terhadap Beijing, Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan serius tentang hak asasi manusia di wilayah Xinjiang, China barat, yang merupakan rumah bagi 10 juta warga Uyghur. Kelompok hak asasi dan pemerintah Barat telah lama menuduh Beijing melakukan pelanggaran terhadap etnis minoritas yang sebagian besar Muslim, termasuk kerja paksa di kamp-kamp interniran.

Amerika Serikat menuduh China melakukan genosida. Beijing dengan keras menyangkal adanya pelanggaran.

Kuba, Eritrea, Nikaragua, Pakistan, Arab Saudi, Tajikistan, dan Turkmenistan. Aljazair, Republik Afrika Tengah, Komoro, dan Vietnam ditempatkan dalam daftar pantauan.

Beberapa kelompok, termasuk Wagner yang bersekutu dengan Kremlin, juga masuk dalam perhatian khusus. Kelompok Wagner adalah sebuah organisasi paramiliter swasta yang aktif di Suriah, Afrika, dan Ukraina. Blinken menyebut mereka dicatat atas aktivitasnya di Republik Afrika Tengah.

Undang-Undang Kebebasan Beragama AS yang disahkan pada 1998 mewajibkan presiden melalui menteri luar negeri untuk memberikan perhatian khusus kepada negara-negara yang dianggap melanggar kebebasan beragama secara sistematis dan berkelanjutan. Tindakan tersebut memberi Blinken berbagai tanggapan kebijakan, termasuk sanksi atau keringanan.

REUTERS

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

3 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

4 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

6 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

6 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

6 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

9 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

9 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

13 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya