Suriname, Negara Mungil di Benua Amerika Rasa Jawa

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 25 November 2022 23:03 WIB

Pemimpin spiritual Winti, Ramon Mac-Nack bersama dengan pengantin wanitanya Melissa Karwafodi saat dinikahi oleh pendeta Maroon saat upacara pernikahannya di Para, Suriname, 16 November 2015. Winti sebagai bentuk penyembahan terhadap berhala yang sempat dilarang pada zaman perbudakan. REUTERS/Ranu Abhelakh

TEMPO.CO, Paramaribo -Republik Suriname meraih kemerdekaan dari kekuasaan Belanda pada 25 November 1975.

Meski termasuk negara kecil di kawasan benua Amerika Selatan, penduduk Suriname sangat beragam. Menariknya, banyak penduduk di sana berasal dari keturunan etnis Jawa atau kerap disebut
Javanese Surinamese.

Muasal Wong Jowo di Suriname

Dilansir dari Inside Indonesia, mulanya menteri kolonial Belanda keberatan dengan rencana emigrasi dari Jawa ke Suriname. Hal ini lantaran orang-orang Jawa dianggap memiliki fisik yang kecil dan jarak yang teramat jauh.

Namun, setelah lobi yang sengit dari pengusaha perkebunan dan pejabat Suriname, Belanda akhirnya mengizinkan percobaan pertama dengan 100 imigran kontrak dari Jawa pada tahun 1890.

Baca juga : Sejarah Dunia Hari Ini Tahun 1975: Suriname Merdeka dari Belanda

Secara total, hampir 33.000 orang Jawa bermigrasi ke Suriname pada periode 1890-1939. Jawa Tengah dan daerah dekat Batavia (Jakarta), Surabaya dan Semarang adalah daerah perekrutan utama. Hanya 20 hingga 25 persen migran Jawa yang kembali ke negara asalnya sebelum Perang Dunia II. Sebagian besar imigran menetap secara permanen di Suriname.

Pameran foto orang-orang jawa di Suriname pada Pameran foto di Karta Pustaka Yogya.(TEMPO/Heru CNheru cn

Secara demografis, mengutip Britannica, keturunan orang Jawa saat ini berjumlah hampir sepertujuh atau terbesar ketiga dari populasi penduduk Suriname. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2004, total ada 71.900 orang keturunan Jawa yang menetap. Keberadaan mereka nyatanya juga memberikan dampak bagi negara Republik Suriname, baik secara politik, ekonomi, dan budaya.

Advertising
Advertising

Secara politis, pentingnya kelompok penduduk Jawa tidak dapat disangkal. Orang Jawa sering memegang keseimbangan antara kelompok Afro-Surinamese dan Hindustan. Sementara di sisi ekonomi, banyak orang Jawa mendapatkan pekerjaan di industri bauksit dan sektor pertanian setelah sektor perkebunan mati pada paruh pertama abad ke-20.

Hanya dalam beberapa dekade abad terakhir, kehadiran orang Jawa dapat mendongkrak perkembangan bisnis, profesi, dan ekonomi Suriname.

Terakhir yang paling kentara adalah warna budaya Jawa di Suriname yang masih kental. Tradisi budaya Jawa terbukti kuat, meski perubahan dan adaptasi di Suriname. Sebagai contoh, penggunaan Bahasa Jawa yang masih lestari untuk kehidupan sehari-hari, meski sebagian kosa kata dilebur dengan versi Kreol.

HARIS SETYAWAN
Baca juga : Kata Netflix dan Tim Produksi Narco Saints usai Dikecam Pemerintah Suriname

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

3 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

5 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

8 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

18 hari lalu

Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

19 hari lalu

Terkini: ASDP Sebut Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai, Sekjen PWI Pusat Klarifikasi Rilis Dewan Kehormatan PWI Pusat

PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP Indonesia Ferry mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai

Baca Selengkapnya

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

19 hari lalu

ASDP Catat Arus Mudik Laut dari Jawa ke Sumatera Mulai Landai

ASDP Ferry Indonesia mencatat arus mudik dari Jawa menuju Sumatera mulai landai.

Baca Selengkapnya

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

20 hari lalu

Meksiko Menyambut Kepulangan Staf Kedutaan setelah Serangan Pasukan Ekuador

Meksiko menyambut kembalinya personel kedutaan besarnya dari Ekuador pada Minggu, dua hari setelah mereka disebu pasukan Ekuador

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

20 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

21 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya