TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyatakan dua orang tewas dalam ledakan yang menghantam sebuah mobil di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Senin malam, 21 November 2022.

Baca: Pemain Iran Tolak Nyanyikan Lagu Kebangsaan di Piala Dunia 2022, Dukungan bagi Aksi Protes

”Dua orang tewas akibat ledakan di mobil jenis (Toyota) Corolla. Identitas mereka yang tewas belum jelas," kata Khalid Zadran, juru bicara polisi yang dikelola Taliban di Kabul.

Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab di balik ledakan tersebut. Beberapa serangan telah terjadi terhadap sasaran sipil dan pemerintah Taliban di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, beberapa di antaranya telah diklaim oleh kelompok Negara Islam (ISIS).

Sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 2021, Taliban mengatakan telah berfokus memulihkan keamanan di negara yang dilanda perang itu. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah serangan telah terjadi dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keamanan di negara itu memburuk.

Pada 27 Oktober lalu, misalnya, seranga terhadap sebuah kendaraan menewaskan lima tenaga medis yang dipekerjakan oleh pasukan keamanan Taliban. Kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Taliban Enayatullah Khowrazmi mengatakan beberapa karyawan juga terluka dalam serangan itu.

“Pagi ini, pria bersenjata tak dikenal menyerang sebuah kendaraan yang membawa personel medis Korps Tentara Al-Farooq ke-207,” kata Khowrazmi saat itu, merujuk pada unit militer Taliban yang bermarkas di provinsi bagian barat negara itu, Herat.

Pada 2 November lalu, serangan menghantam sebuah bus yang membawa pegawai pemerintah Taliban di Kabul yang melukai tujuh orang.

"Akibat ledakan di bus mini dari Kementerian Rehabilitasi dan Pembangunan Pedesaan, tujuh orang terluka," kata Khalid Zadran, juru bicara polisi Kabul kala itu. Ia mengatakan ledakan itu disebabkan oleh ranjau pinggir jalan.

Di Herat, sebuah ledakan besar terjadi di dekat masjid pada September lalu, menewaskan 18 orang termasuk seorang ulama pro-Taliban. Sebelumnya, pada Juli lalu, sebuah serangan terhadap kendaraan Korps Al-Farooq 207 menewaskan dua anggota pasukan keamanan.

Beberapa serangan juga terjadi di Kabul, termasuk ledakan bom pada bulan ini yang menghantam sebuah masjid di sekitar kompleks Kementerian Dalam Negeri yang dijaga ketat. Ledakan itu menewaskan empat orang dan melukai 25 orang lainnya.

Baca: Memakai Kemeja Pelangi, Jurnalis Amerika Sempat Dilarang Masuk Stadion Piala Dunia 2022

REUTERS