Ribuan Orang di Suriah Menghadiri Pemakaman Korban Serangan Turki

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 22 November 2022 13:00 WIB

Warga membawa peti mati saat prosesi pemakaman korban yang tewas dalam serangan udara Turki di Suriah utara, di pedesaan Derik, Suriah 21 November 2022. REUTERS/Orhan Qereman

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan orang menghadiri pemakaman 11 orang yang tewas dalam serangan Turki di Suriah timur laut yang menargetkan milisi Kurdi pada Senin, 21 November 2022.

Baca: Pemain Iran Tolak Nyanyikan Lagu Kebangsaan di Piala Dunia 2022, Dukungan bagi Aksi Protes

“Para martir belum mati,” teriak para pelayat. “Hidup Rojava.” Rojava adalah nama yang diberikan suku Kurdi di Suriah untuk wilayah mereka.

Turki menyerang puluhan sasaran di Suriah utara dan Irak utara pada akhir pekan lalu. Serangan dilakukan sepekan setelah ledakan bom di Istanbul, Turki, yang menewaskan enam orang.

Ankara menuding Partai Pekerja Kurdistan (PKK) bertanggung jawab atas ledakan itu. Namun milisi Kurdi dan pihak berwenang membantah bertanggung jawab atas serangan pada 13 November itu.

Advertising
Advertising

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, serangan Turki terhadap pangkalan milisi Kurdi, dengan nama sandi Operasi Cakar-Pedang, menewaskan sedikitnya 35 orang.

Serangan menargetkan daerah perbatasan di Suriah yang dikendalikan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi, termasuk Kobane di utara dan Al-Malikiyah di ujung timur laut.

Al Arabiya yang mengutip AFP melaporkan, ribuan orang berkumpul pada hari Senin untuk menguburkan 11 korban Al-Malikiyah, termasuk seorang jurnalis yang bekerja untuk kantor berita Kurdi, dengan jenazah dibungkus bendera Kurdi merah-putih-hijau.

Serangan di kota kecil itu juga menghancurkan pembangkit listrik di dekatnya, menurut Observatorium, yang bergantung pada jaringan sumber yang luas di Suriah.

"Kami mendesak dunia, semua orang yang peduli dengan hak asasi manusia dan kekuatan besar, untuk menekan Turki agar menghentikan serangannya yang menargetkan kami dengan pesawat dan drone," kata seorang pelayat bernama Shaaban, 58 tahun.

SDF menyatakan seorang anggotanya tewas, serta 11 warga sipil dan 15 tentara rezim Suriah. Sementara menurut Observatorium terdapat 35 korban tewas termasuk 18 anggota pasukan Kurdi atau sekutu dan 16 tentara rezim.

Pada hari Senin, sebagai pembalasan nyata terhadap Ankara, roket yang ditembakkan dari Suriah menghantam kota perbatasan Turki, Karkamis.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan, dalam serangkaian serangan balasan terbaru, beberapa peluru mortir menghantam sebuah distrik perbatasan di provinsi Gaziantep, Turki. Serangan itu menyebabkan seorang anak dan guru tewas serta setidaknya enam orang terluka. Seorang perempuan hamil, yang awalnya dilaporkan tewas, terluka parah dan dirawat di rumah sakit.

Gubernur provinsi Gaziantep, Davut Gul, mengatakan lima roket menghantam sebuah sekolah, dua rumah, dan sebuah truk di dekat daerah perbatasan Karkamis. Penyiar CNN Turk mengatakan serangan itu diluncurkan dari daerah Kobani, Suriah, yang dikendalikan oleh milisi YPG Kurdi Suriah.

Turki telah melancarkan gelombang serangan ke Suriah sejak 2016 yang menargetkan milisi Kurdi serta ISIS. Ankara dan pasukan yang didukungnya telah merebut wilayah di sepanjang perbatasan Suriah.

Sejak Mei lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengancam akan melancarkan operasi baru di Suriah utara.

Baca: Mumpung Belum Dilarang, Pebisnis di Eropa Borong Minyak Diesel Rusia

AL ARABIYA | REUTERS

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

9 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

11 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

12 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

14 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

18 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya