Warga di Daerah Banjir Tetap Ikut Pemilu Malaysia
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Sita Planasari
Sabtu, 19 November 2022 16:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Warga di Baram, daerah yang dilanda banjir di Sarawak tetap mengikuti proses pemilu Malaysia pada Sabtu, 19 November 2022. Pemilu berjalan sesuai jadwal dengan perubahan tempat di beberapa tempat pemungutan suara.
Baca juga: 6,5 Juta Warga Malaysia Sudah Padati TPS Sedari Pagi
Berdasarkan laporan, Kepala Kepolisian Sarawak Azman Ahmad Sapri mengatakan polisi bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (EC) untuk memastikan pemungutan suara berjalan lancar di daerah tersebut.
“Sampai saat ini, saya belum menerima (laporan) masalah. Kami akan memberikan update perkembangan terbaru,” ujarnya kepada media usai meninjau proses pencoblosan di wilayah Sarawak, dilansir Free Malaysia Today.
Kemarin, KPU akan memutuskan apakah pemungutan suara di Baram akan dilanjutkan atau ditunda setelah cuaca buruk menghalangi upaya pengiriman petugas pemilu ke 24 dari 194 TPS di daerah pemilihan parlemen.
Free Malaysia Today mewartakan, per pukul 1 siang waktu setempat, pemilih yang memenuhi syarat di pemilu Malaysia sudah mencapai 50 persen. Artinya sudah 10,6 juta warga yang menggunak hak suaranya.
Pemilu Malaysia kali ini menjadi yang paling ketat sejak kemerdekaan 1957, dengan jajak pendapat memprediksi tidak ada yang meraih kursi mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan. Jajak pendapat dan para analis mengatakan, koalisi yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim diperkirakan akan memenangkan kursi terbanyak tetapi kurang dari mayoritas.
Aliansi saingan, termasuk yang dijalankan oleh Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin, dapat bersatu untuk meraih jumlah yang diperlukan dan mencegah Anwar menduduki jabatan tertinggi.
Menurut sebuah survei oleh firma riset Inggris YouGov pada Rabu, 16 November 2022, Koalisi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim diperkirakan akan mengamankan bagian suara terbesar dengan 35 persen. Aliansi Perikatan yang dipimpin oleh Muhyiddin berada di jalur untuk 20 persen dan Barisan Nasional Ismail 17 persen.
Baca juga: Anwar Ibrahim: Sudah 60 Tahun Merdeka, Kita Harus Progresif
FMT | REUTERS