TEMPO.CO, Jakarta - Badai "Lake Effect" awal musim dingin menumpahkan salju tebal di negara bagian New York barat pada Jumat, 18 November 2022, menyebakan setidaknya dua orang tewas, perjalanan terganggu dan timbunan es tinggi selama akhir pekan.

Badai yang bertiup dari Danau Erie dan Danau Ontario telah menyebabkan salju setinggi 1-1,5 meter atau lebih. Pihak berwenang mengatakan kematian tampaknya akibat serangan jantung karena kelelahan saat membersihkan salju di Erie yang terpukul parah.

Cuaca ekstrem ini memnyebabkan suhu anjlok dan badai salju besar pertama di kawasan itu terjadi pada Kamis dan meningkat semalaman hingga Jumat, jauh sebelum dimulainya musim dingin pada 21 Desember.

Badai efek danau melepaskan semburan hujan deras sporadis sepanjang hari, mengubur beberapa daerah dengan salju setinggi puluhan centi, dan diperkirakan akan bertahan hingga Minggu, menurut Layanan Cuaca Nasional.

Pada Jumat malam, dinas cuaca melaporkan timbunan 1,7 meter salju terjadi di Erie County di Orchard Park, 25 km selatan Buffalo.

Akumulasi setinggi 1 hingga 1,5 meter atau lebih tercatat di beberapa daerah yang berdekatan pada sore hari, sementara Buffalo, kota terpadat kedua di negara bagian itu dengan sekitar 278.000 penduduk, terjadi hujan salju setinggi 36 cm pada Jumat pagi.

Pejabat di Erie, Mark Poloncarz, melaporkan sebagian bangunan runtuh akibat beban salju yang turun di kota Hamburg, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia.

Saat badai mendapatkan momentumnya, dinas cuaca mengutip beberapa contoh di mana badai salju disertai dengan guntur dan kilatan petir, sebuah fenomena yang disebut "guntur salju".

Angin kencang dan dahan pohon, serta kabel listrik diselimuti salju menyebakan listrik mati di ribuan pelanggan, sementara badai juga memaksa penutupan lalu lintas di sepanjang New York Thruway dan beberapa jalan raya utama lainnya.

Hampir 80 penerbangan yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Buffalo Niagara pada Jumat dibatalkan, kata direktur penerbangan fasilitas itu Lee Weitz.

REUTERS