Nancy Pelosi Bakal Mundur dari Jabatan Ketua DPR Amerika Serikat

Reporter

Tempo.co

Jumat, 18 November 2022 11:30 WIB

Nancy Pelosi, Ketua DPR Amerika Serikat pada Kamis, 17 November 2022, mengumumkan akan mengundurkan diri setelah Partai Republik memenangkan suara mayoritas DPR Amerika Serikat. Pelosi berasal dari Partai Demokrat dan telah mencatatkan diri sebagai perempuan pertama di Negeri Abang Sam yang menduduki jabatan ketua DPR Amerika.

Tak lama setelah pengumuman itu, Hakeem Jeffries langsung dilirik untuk menggantikan posisi yang hendak ditinggalkan Pelosi. Sedangkan para politikus Partai Republik bersiap menunjuk Ketua DPR dari Partai tersebut, yang diperkirakan akan menghalangi agenda legislatif Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Tugas Ketua DPR Amerika yang baru nanti, harus menyatukan segala keretekan di DPR antara kubu tengah dan sayap kiri yang semakin vokal.

Advertising
Advertising

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memegang palu saat ia memimpin Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Desember 2019.[REUTERS / Jonathan Ernst]

Pelosi, 82 tahun, adalah sosok yang liberal dan beral dari California. Dia mengumumkan pengunduran diri dalam sebuah pidato di DPR, yang langsung disambut tepuk tangan dari politikus Partai Demokrat sebagai bentuk dukungan. Dia meyakinkan belum akan pensiun dari DPR, namun akan terus memantau lembaga itu.

Pelosi telah memainkan peran penting dalam menggiring agenda legislatif dua presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat untuk melalui Kongres, meski dia banyak difitnah oleh kaum konservatif.

Pelosi membantu mantan Presiden Barack Obama meloloskan undang-undang perawatan kesehatan masyarakat Amerika pada 2010 serta menjelaskan soal anggaran pengeluaran untuk infrastruktur dan penanganan iklim. Sedangkan di bawah pemerintah Presiden Joe Biden, Pelosi membantu menyusun regulasi soal senjata api.

Baca juga:Bulog Akui Impor Kedelai Lewat 3 Perusahaan Raksasa, Komisi IV DPR Endus Dugaan Kartel

Pelosi juga memimpin DPR saat hendak memakzulkan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2019 dan 2021. Trump adalah pengusaha dan politikus dari Partai Republik.

Biden dalam pernyataannya menyebut Pelosi sebagai juru bicara DPR paling penting dalam sejarah Amerika Serikat. Jika tidak ada aral melintang, anggota DPR dari Partai Demokrat akan melakukan pemungutan suara untuk memilih pengganti Pelosi pada 30 November mendatang.

Jika benar terpilih menggantikan Pelosi, maka Jeffries akan menjadi Ketua DPR Amerika pertama yang berasal dari ras kulit hitam. Pesaing Jeffries, 52 tahun, sebenarnya adalah Steny Hoyer, yang sudah menyatakan dukungan untuk Jeffries dan memutuskan untuk tidak mengincar jabatan pada pemilihan Kongres berikutnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Elon Musk Hapus Unggahan Teori Tak Berdasar tentang Serangan ke Pelosi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

2 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

3 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

3 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

6 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

6 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

10 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

11 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

12 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

14 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya