Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina Diperpanjang, Rusia Setuju

Reporter

magang_merdeka

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 18 November 2022 11:00 WIB

Kapal kargo Razoni berbendera Sierra Leone yang membawa gandum Ukraina, terlihat di Laut Hitam di lepas pantai Kilyos, dekat Istanbul, Turki, 3 Agustus 2022. Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul dengan Turki dan PBB pada 22 Juli 2022 untuk membuka jalan bagi Ukraina untuk mengekspor sekitar 22 juta ton biji-bijian dan produk pertanian lainnya. REUTERS/Umit Bektas

TEMPO.CO, Jakarta - Kesepakatan yang bertujuan mengurangi kekurangan pangan global dengan membantu Ukraina mengekspor produk pertaniannya dari pelabuhan Laut Hitam diperpanjang selama empat bulan pada Kamis, 17 November 2022.

Namun Rusia mengatakan permintaannya sendiri belum sepenuhnya ditangani.

Kesepakatan tersebut, awalnya dicapai pada bulan Juli, menciptakan koridor transit yang dilindungi dan dirancang untuk mengurangi kekurangan pangan dunia dengan memungkinkan ekspor dilanjutkan dari tiga pelabuhan di Ukraina, produsen utama biji-bijian dan minyak sayur.

"Saya menyambut baik kesepakatan semua pihak untuk melanjutkan prakarsa Laut Hitam untuk memfasilitasi navigasi ekspor biji-bijian, bahan makanan, dan pupuk yang aman dari Ukraina," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan, PBB akan berkomitmen penuh untuk menghilangkan hambatan yang tersisa untuk mengekspor makanan dan pupuk dari Rusia, bagian dari kesepakatan yang dianggap penting oleh Moskow.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengkonfirmasi perpanjangan kesepakatan selama 120 hari mulai dari 18 November, tanpa perubahan apa pun dari yang sekarang.

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa sejak 1 Agustus, lebih dari 450 kapal mengangkut 11 juta ton biji-bijian Ukraina dan bahan makanan lainnya ke seluruh dunia.

"Puluhan juta orang, terutama di negara-negara Afrika, telah diselamatkan dari kelaparan, harga makanan jauh lebih rendah daripada tanpa ekspor makanan kami," katanya dalam sebuah video.

Ekspor amonia Rusia melalui pipa ke Laut Hitam belum disetujui sebagai bagian dari pembaruan, kata dua sumber yang akrab dengan diskusi kepada Reuters. Tetapi Rusia akan berupaya untuk melanjutkan ekspor itu, tambah salah satu sumber. Amonia merupakan unsur penting dalam pupuk.

Zelensky mengatakan pada bulan September dia hanya akan mendukung gagasan pembukaan kembali ekspor amonia melalui Ukraina jika Moskow mengembalikan tawanan perang, sebuah gagasan yang ditolak Kremlin.

"Pembaruan (kesepakatan) adalah kabar baik untuk keamanan pangan global dan untuk negara berkembang," cuit Rebeca Grynspan, sekretaris jenderal Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB. "Menyelesaikan krisis pupuk harus dilakukan selanjutnya."

Perpanjangan 120 hari kurang dari satu tahun yang diminta oleh PBB dan Ukraina. Rusia mengatakan awal pekan ini bahwa periode durasi kesepakatan saat ini tampaknya "dibenarkan".

Penurunan pengiriman Ukraina setelah invasi Rusia pada akhir Februari berperan dalam krisis harga pangan global, tetapi pendorong penting lainnya termasuk pandemi Covid-19 dan guncangan iklim yang berkelanjutan.

Sejak Juli, sekitar 11,1 juta ton produk pertanian telah dikirim berdasarkan kesepakatan tersebut, termasuk 4,5 juta ton jagung dan 3,2 juta ton gandum.

Harga gandum Chicago turun menyusul berita perpanjangan. Kontrak patokan turun 2% dan jagung turun 1,3%.

"Ini bearish untuk pasar karena menghilangkan keraguan yang tersisa dan kami memiliki sesuatu yang jelas untuk empat bulan mendatang," kata seorang trader Prancis.

"Namun, fakta bahwa itu hanya untuk empat bulan berarti ketidakpastian akan berlanjut dalam empat bulan, dengan orang-orang bertanya-tanya apakah Rusia akan menandatangani perpanjangan atau tidak."

Ukraina dan Rusia adalah eksportir biji-bijian utama dunia. Rusia adalah pengekspor gandum terbesar di dunia dan pemasok utama pupuk ke pasar global.

Sejak Juli, Moskow telah berulang kali mengatakan pengiriman biji-bijian dan pupuknya, meskipun tidak ditargetkan secara langsung, terkendala karena sanksi mempersulit eksportir untuk memproses pembayaran atau mendapatkan kapal dan asuransi.

Moskow menduga bahwa kekhawatiran Rusia terkait dengan kondisi yang lebih mudah untuk ekspornya akan diperhitungkan sepenuhnya dalam beberapa bulan mendatang, kata kementerian luar negerinya.

Reuters | Nugroho Catur Pamungkas

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

4 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

11 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

14 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

6 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya