Taliban Melarang Perempuan Masuk Pusat Kebugaran

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 11 November 2022 12:00 WIB

Seorang perempuan Afghanistan berpakaian burqa menggendong anaknya saat dia berjalan di sepanjang jalan di Kabul, Afghanistan 4 September 2021. Perempuan Afghanistan juga tidak diperbolehkan bekerja dengan laki-laki, termasuk terjun ke bidang politik. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban telah melarang perempuan Afghanistan menggunakan fasilitas di pusat kebugaran. Pelarangan itu tercantum dalam dekrit terbaru yang dibuat kelompok yang menindas hak dan kebebasan perempuan itu sejak mereka mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021.

Baca: Joe Biden Bakal Minta Anggota G20 Mengecam Invasi Rusia

Sebelumnya, Taliban memerintahkan akses ke taman dipisahkan berdasarkan jenis kelamin.

Taliban telah melarang anak perempuan menghadiri sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, meskipun janji awal mereka sebaliknya. Kelompok itu juga membatasi perempuan dari sebagian besar bidang pekerjaan dan memerintahkan mereka mengenakan pakaian yang menutupi kepala hingga ujung kaki di depan umum.

Juru bicara Kementerian Kebaikan dan Kebajikan yang ditunjuk Taliban, Mohammed Akef Mohajer, mengatakan larangan itu diberlakukan karena orang-orang mengabaikan perintah pemisahan gender dan perempuan tidak mengenakan hijab yang diwajibkan.

Advertising
Advertising

Larangan perempuan menggunakan pusat kebugaran dan taman, termasuk taman hiburan, mulai berlaku pekan ini.

Menurut Mohajer, Taliban telah mencoba yang terbaik selama 15 bulan terakhir menghindari penutupan taman dan pusat kebugaran untuk perempuan, memesan hari terpisah dalam sepekan untuk akses pria dan wanita, dan memaksakan pemisahan gender.

“Tapi, sayangnya, perintah itu tidak dipatuhi dan aturan dilanggar, dan kami harus melarang perempuan masuk taman dan pusat kebugaran,” kata Mohajer.

“Dalam kebanyakan kasus, kami telah melihat laki-laki dan perempuan bersama di taman dan, sayangnya, hijab tidak diperhatikan. Jadi, kami harus membuat keputusan lain dan untuk saat ini kami memerintahkan semua taman dan pusat kebugaran tertutup untuk perempuan.”

Tim Taliban akan mulai memantau perusahaan untuk memeriksa apakah perempuan masih menggunakan taman dan pusat kebugaran.

Seorang pelatih pribadi perempuan mengatakan bahwa perempuan dan pria laki-laki tidak berolahraga atau berlatih bersama sebelumnya di pusat kebugaran Kabul tempat dia bekerja.

“Taliban berbohong,” dia bersikeras, berbicara dengan syarat anonim, takut akan pembalasan. "Kami berlatih secara terpisah."

Pada Kamis, 10 November 2022, dia mengatakan dua laki-laki yang mengaku dari Kementerian Kebaikan dan Kebajikan memasuki pusat kebugarannya dan membuat semua perempuan pergi.

“Para perempuan ingin memprotes (penutupan) pusat kebugaran, tetapi Taliban datang dan menangkap mereka,” kata dia. "Sekarang kami tidak tahu apakah mereka hidup atau mati.”

Juru bicara kepala polisi Kabul yang ditunjuk Taliban, Khalid Zadran, mengaku tidak memiliki informasi langsung mengenai perempuan yang memprotes penutupan atau penangkapan itu.

Perwakilan khusus PBB untuk perempuan di Afghanistan, Alison Davidian, mengutuk larangan tersebut. “Ini adalah contoh lain dari penghapusan perempuan secara sistematis dan berkelanjutan dari kehidupan publik oleh Taliban,” katanya. “Kami menyerukan kepada Taliban untuk mengembalikan semua hak dan kebebasan bagi perempuan dan anak perempuan.”

Kelompok garis keras tampaknya memegang kekuasaan dalam pemerintahan yang dipimpin Taliban, yang berjuang untuk memerintah dan tetap terisolasi secara internasional.

Afghanistan telah terhuyung-huyung dari krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah memaksa jutaan penduduk jatuh miskin dan kelaparan di tengah isolasi diplomatik dan keuangan internasional dan penguapan bantuan asing menyusul sanksi Amerika Serikat.

Baca: Uni Eropa Izinkan Pemberian Vaksin Booster pada Anak 5 Tahun

AL JAZEERA

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

1 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

4 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

5 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

8 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

11 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya