Inggris Total Bekukan Rp 300 Triliun Aset Rusia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 10 November 2022 20:00 WIB

Tentara cadangan Rusia yang direkrut selama mobilisasi sebagian pasukan menghadiri upacara sebelum berangkat ke zona konflik Rusia-Ukraina, di wilayah Rostov, Rusia 31 Oktober 2022. Ratusan ribu orang telah meninggalkan Rusia untuk menghindari panggilan wajib militer dan dikirim ke medan perang dengan Ukraina. REUTERS/Sergey Pivovarov

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris pada Kamis, 10 November 2022, mengumumkan telah membekukan aset-aset total senilai 18 miliar GBP (Rp 321 triliun) yang dikuasai oleh oligarki Rusia, individu dan lembaga-lembaga lain yang dijatuhi sanksi buntut dari invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut Office of Financial Sanctions Implementation, yakni sebuah departemen yang ada di bawah Kementerian Luar Negeri Inggris, Rusia telah melampaui Libia dan Iran dengan menjadi negara yang paling banyak dikenai sanksi oleh Inggris.

Seorang anak laki-laki berjalan diantaran reruntuhan bangunan saat memeriksa gedung sekolahnya yang rusak akibat serangan udara Rusia di kota Injara, Suriah, 12 Januari 2016. Serangan udara Rusia tersebut menewaskan 12 orang siswa. REUTERS/Khalil Ashawi

Advertising
Advertising

Aset Rusia yang sudah dibekukan Inggris sebelumnya sebesar 6 miliar GBP (Rp 107 GBP) atau lebih banyak di banding negara lain.

“Kami telah menjatuhkan sanksi paling banyak ke Rusia dan melumpuhkan mesin perang mereka. Pesan kami cukup jelas, kami tidak akan mengizinkan (Presiden Rusia Vladimir) Putin meraih kesuksesan dalam perang yang brutal ini,” kata Andrew Griffith, Menteri Junior Keuangan Inggris.

Inggris sejauh ini telah menjatuhkan sanksi pada lebih dari 1.200 individu dan lebih dari 120 lembaga yang ada di Negeri Beruang Merah. Pengusaha kelas kakap, perusahaan-perusahaan hingga politikus berpengaruh juga kena sanksi Inggris.

Baca juga:Komisi Yudisial Rekomendasikan 19 Hakim Dijatuhi Sanksi, Tiga Diusulkan Dipecat

Inggris mulai menjatuhkan larangan melakukan perjalanan (warga Rusia tak bisa ke Inggris), pembekuan aset-aset dan sejumlah sanksi lainnya buntut dari invasi 24 Februari 2022 atau hari pertama saat Moskow mengirimkan tentara masuk ke Ukraina.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.

Perang Ukraina sudah memasuki bulan ke Sembilan. Sejauh ini, belum ada tanda perang akan berakhir.

Mark Milley, Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat menyebut perang Ukraina telah menyebabkan 30 juta warga Ukraina menjadi pengungsi, dan menewaskan mungkin 40 ribu warga sipil Ukraina

Sumber: Reuters

Baca juga: Enam Bulan Invasi Rusia, 9 Ribu Tentara Ukraina Tewas

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

13 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

2 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

3 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya