Pesawat Pengebom B-52 Berkemampuan Nuklir Akan Dikirim ke Australia, Ini Tanggapan Indonesia

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 3 November 2022 16:47 WIB

Pesawat pengebom B-52 Stratofortress.[boeing.com]

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menanggapi rencana Amerika Serikat untuk mengirim enam pesawat pengebom B-52 berkemampuan nuklir ke sebuah pangkalan udara di Australia utara.

Baca juga: Amerika Akan Mengerahkan Pesawat Pengebom B-52 ke Australia Utara

Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan yang berpotensi menimbulkan tantangan tersendiri di Indo-Pasifik. Di sisi lain, dia menyoroti stabilitas di kawasan seharusnya menjadi prioritas dari semua pihak.

"Seraya mencermati perkembangan, (kami) juga mengharapkan agar negara-negara kembali mengedepankan satu kondisi kondusif dan stabil, menghindari langkah yang menyebabkan saling ketidakpercayaan," kata Faizasyah saat jumpa pers pada Kamis, 3 November 2022.

Faizasyah mencatat, AS adalah salah satu negara yang juga sangat menginginkan adanya stabilitas dan kepastian perdamaian di indo-pasifik.

Advertising
Advertising

ABC, mengutip dokumen Amerika Serikat, pada Senin, 31 Oktober 2022, mewartakan bahwa Washington telah menyusun rencana terperinci untuk membangun fasilitas khusus pesawat di Pangkalan Udara Tindal, sekitar 300 kilometer selatan kota Darwin, Northern Territory.

Amerika Serikat mengatakan kemampuannya untuk mengerahkan pesawat pengebom ke Australia mengirimkan pesan yang kuat kepada musuh tentang kemampuannya memproyeksikan kekuatan udara yang mematikan.

<!--more-->

Analis mengatakan kepada ABC bahwa langkah itu merupakan peringatan bagi China di tengah kekhawatiran China akan menyerang Taiwan.

“Memiliki pesawat pengebom yang dapat menjangkau dan berpotensi menyerang daratan China bisa menjadi sangat penting dalam mengirim sinyal ke China bahwa tindakannya atas Taiwan juga dapat berkembang lebih jauh,” kata Becca Wasser dari Center for New American Security, dilansir Reuters.

Ketegangan dengan China telah membuat Australia utara menjadi pusat pertahanan penting bagi Amerika. Negeri Abang Sam telah berkomitmen menghabiskan US$1 miliar atau sekitar Rp15,59 triliun untuk meningkatkan aset militernya di kawasan itu.

Rencana Washington untuk Pangkalan Udara Tindal termasuk fasilitas operasi skuadron untuk digunakan selama musim kemarau Northern Territory, pusat pemeliharaan yang berdampingan, dan area parkir untuk enam B-52.

B-52, yang dirancang dan dibangun oleh Boeing, adalah pesawat pengebom paling berkemampuan tempur dalam inventaris AS. Pesawat pengebom jarak jauh itu telah menjadi tulang punggung Angkatan Udara AS dan mampu menggunakan senjata nuklir dan konvensional.

Angkatan Udara AS menyatakan bahwa kemampuan Australia untuk menjadi tuan rumah bagi pesawat pengebom dan melakukan latihan bersama menunjukkan terintegrasinya angkatan udara kedua negara.

Langkah Amerika tersebut kemungkinan akan mengobarkan ketegangan dengan China. Beijing mengutuk pakta AUKUS yang ditandatangani antara Australia, Amerika, dan Inggris pada 2021 yang mengusulkan memberi Canberra teknologi untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir untuk pertama kalinya.

Pada saat itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan pakta AUKUS yang bersejarah berisiko sangat merusak perdamaian regional dan mengintensifkan perlombaan senjata. Sebelumya Indonesia sempat menyatakan kekhawatiran atas AUKUS.

Baca juga: Latihan Nuklir NATO Melibatkan Pesawat Pengebom B-52

DANIEL AHMAD | REUTERS

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

9 menit lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

1 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

1 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

2 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

3 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

10 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

14 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

16 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

16 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya