Al Shabaab Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Bom Mobil di Somalia

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 31 Oktober 2022 11:00 WIB

Warga sipil yang terluka terlihat di lokasi ledakan di dekat gedung Kementerian Pendidikan di sepanjang jalan K5 di Mogadishu, Somalia, Sabtu, 29 Oktober 2022. Ledakan pertama menghantam Kementerian Pendidikan sekitar pukul 2 siang, dan ledakan kedua terjadi ketika ambulans tiba untuk membantu para korban. REUTERS/Feisal Omar

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militan garis keras yang terafiliasi dengan Al Qaeda, al Shabaab, mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom mobil pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Bom mobil tersebut meledak di Kementerian Pendidikan Somalia yang berada di Ibu Kota Mogadishu.

Serangan itu dilaporkan telah menewaskan 100 orang. Ada sekitar 300 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Ferdy Sambo: Izinkan Saya Bertanggung Jawab atas Segala Perbuatan

Advertising
Advertising

Seorang warga sipil yang terluka dievakuasi dari lokasi ledakan di dekat gedung Kementerian Pendidikan di sepanjang jalan K5 di Mogadishu, Somalia, Sabtu, 29 Oktober 2022. Militan Al Shabaab, yang berusaha untuk menggulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahan mereka sendiri berdasarkan interpretasi ekstrim dari hukum Islam, sering melakukan serangan di Mogadishu dan di tempat lain. REUTERS/Feisal Omar

Dua bom mobil yang meledak di Kementerian Pendidikan Somalia tepatnya di sebelah persimpangan pasar yang cukup ramai. Ledakan pertama menghantam gedung Kementerian Pendidikan pada Sabtu siang sekitar pukul 2 siang waktu setempat. Ledakan kedua terjadi beberapa menit kemudian ketika ambulans tiba dan orang-orang berkumpul untuk membantu para korban.

Reuters, seperti dikutip pada Senin, 31 Oktober 2022, mewartakan pasukan keamanan, termasuk di antara 100 orang yang tewas dan 300 lainnya yang terluka. Presiden Hassan Somalia Sheikh Mohamud pada Minggu, 30 Oktober 2022, memperingatkan jumlah korban tewas bisa bertambah.

"Orang-orang kami yang dibantai, termasuk ibu-ibu dengan anak-anak mereka di lengan mereka, ayah yang memiliki kondisi medis, siswa yang dikirim untuk belajar, pengusaha yang berjuang dengan kehidupan keluarga mereka," kata Presiden Mohamud setelah mengunjungi tempat kejadian.

Persimpangan di Kementerian Pendidikan itu, biasanya dipenuhi orang yang melakukan transaksi jual-beli seperti makanan, pakaian, dan air minum. Ada juga transaksi mata uang asing dan khat, sampai daun narkotika ringan. Tapi pada Minggu kemarin, tempat itu sepi dengan petugas gawat darurat membersihkan darah dari jalan-jalan dan gedung-gedung.

Mohamed Moalim, warga Somalia yang memiliki sebuah restoran kecil di dekat persimpangan itu, mengatakan, istrinya bergegas ke tempat kejadian setelah ledakan pertama untuk mencoba membantu namun tidak selamat. Istrinya adalah ibu dari enam anak.

"Kami gagal menghentikannya. Dia terbunuh oleh ledakan kedua," kata Moalim.

Kelompok radikal al Shabaab sering melancarkan serangan di Mogadishu dan di tempat lain. Al Shabaab menuding Kementerian Pendidikan Somalia sudah keliru karena mengajarkan anak-anak Somalia menggunakan silabus berbasis Kristen.

Al Shabaab adalah kelompok yang berusaha menggulingkan Pemerintah Somalia dan ingin mendirikan pemerintahannya sendiri berdasarkan interpretasi ekstrim dari hukum Islam

Mitra internasional Somalia mengutuk serangan itu dan mengirimkan pesan belasungkawa kepada keluarga yang terkena dampak. Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 30 Oktober 2022, mengatakan Amerika Serikat berkomitmen mendukung Pemerintah Federal Somalia dalam mencegah tindakan teroris.

Ajudan Sekjen PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan menuturkan pihaknya sangat mengutuk serangan ini. Dia menegaskan PBB bersama dengan Somalia melawan ekstremisme kekerasan.

Sementara, Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menulis di Twitter bahwa WHO siap memberikan dukungan kepada pemerintah untuk merawat para korban luka.

Ketua Komisi Uni Afrika, Moussa Faki Mahamat, mendesak komunitas internasional untuk menggandakan upayanya mendukung lembaga-lembaga Somalia dalam perjuangan mereka untuk mengalahkan kelompok teroris. Sedangkan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak masuk akal.

Baca juga: 2 Bom Mobil Ledakkan Gedung Kementerian Pendidikan Somalia

REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

9 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

4 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

4 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

5 hari lalu

Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

7 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Bantu Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong menyalurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

7 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

7 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

8 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

8 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

8 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya