Dua Lagi Warga Palestina Dibunuh Tentara Israel di Nablus

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Jumat, 28 Oktober 2022 16:00 WIB

Tentara Israel mengambil posisi selama bentrokan dengan warga Palestina menyusul serangan mematikan Israel di Nablus, di Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel 25 Oktober 2022. REUTERS/Mussa Qawasma

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat, Palestina, kembali menelan korban. Tentara Israel menembak mati dua pria Palestina di sebuah pos pemeriksaan militer di selatan kota Nablus pada Jumat dini hari, 28 Oktober 2022.

Baca: ISIS Serang Mobil Taliban, 5 Tenaga Kesehatan Tewas

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan sebelum pukul 02.00 waktu setempat bahwa Imad Abu Rasheed, 47 tahun, tewas dengan peluru di perut, dada, dan kepalanya. Dua orang lainnya terluka parah.

Pada pukul 06.30, para pejabat melaporkan warga Palestina lainnya, Ramzi Sami Zabara, 35 tahun, telah meninggal karena peluru mengenai jantungnya. Belum jelas siapa pembunuh kedua orang tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir media Israel, tentara Israel menyatakan pasukannya melakukan operasi di dekat pos pemeriksaan Hawara dan mereka mengidentifikasi dua kendaraan yang mencurigakan dan menembaki mereka.

Advertising
Advertising

Identitas pria yang terluka lainnya tidak segera diketahui, tetapi ia dilaporkan dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Rafidia di kota Nablus.

Baik Zabara dan Abu Rasheed bekerja untuk Pertahanan Sipil Otoritas Palestina dan tinggal di kamp pengungsi Askar di pinggiran timur Nablus. Seorang jurnalis yang berbasis di Nablus, Shadi Jarar'ah, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka berada di dalam mobil bersama dengan pria yang terluka ketika mereka ditembak pasukan Israel.

Jarar'ah mengatakan pasukan Israel juga menembak dan menangkap pria keempat yang berada di mobil terpisah di pos pemeriksaan. Sebuah video yang dibagikan di media lokal memperlihatkan tentara Israel memindahkan tubuh seorang pria Palestina yang terluka dengan tandu ke dalam ambulans.

Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk eksekusi terhadap kedua pria itu dan menganggapnya sebagai terorisme negara yang terorganisasi dan rasis.

Kota Nablus dan desa-desa sekitarnya, yang merupakan rumah bagi sekitar 420 ribu orang, berada di bawah blokade ketat militer Israel selama lebih dari dua pekan. Beberapa jam sebelum kegiatan masyarakat pada hari Jumat, tentara Israel melonggarkan beberapa pembatasan pergerakan masuk dan keluar Nablus.

Pengepungan itu dilakukan karena pasukan Israel mencari tersangka penembakan 11 Oktober lalu yang menewaskan seorang tentara Israel di dekat permukiman ilegal Israel di Shavei Shomron, barat laut Nablus. Sarang Singa (Lion’s Den), kelompok perlawanan bersenjata kecil yang berbasis di Kota Tua Nablus, mengaku bertanggung jawab dan pelakunya belum tertangkap.

Pembunuhan hari Jumat terjadi beberapa hari setelah tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Kota Tua Nablus dan membunuh lima pria Palestina, tiga di antaranya anggota Sarang Singa. Dua korban tewas lainnya adalah tukang cukur tidak bersenjata yang sedang dalam perjalanan pulang dari tempat kerja dan seorang penduduk.

Ribuan orang hadir dalam pemakaman kelima korban, termasuk ratusan orang bersenjatakan senapan yang menembakkan peluru tajam ke udara sebagai simbol duka dan kemarahan yang meluas.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 186 warga Palestina sejak awal tahun ini, termasuk 134 orang di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki dan 51 di Jalur Gaza yang terkepung. Korban tewas termasuk 41 anak-anak, 17 di antaranya tewas dalam serangan tiga hari di Gaza pada Agustus lalu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat jumlah warga Palestina di Tepi Barat yang menjadi korban keganasan tentara Israel pada 2022 adalah yang tertinggi dibandingkan dengan periode yang sama dalam 16 tahun sebelumnya.

Baca: Elon Musk Resmi Mengakuisisi Twitter, Sejumlah Eksekutif Dipecat

AL JAZEERA

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

34 menit lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

4 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

5 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

10 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

11 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

12 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

12 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

13 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya