Mertua Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak Orang Terkaya di India

Reporter

Tempo.co

Kamis, 27 Oktober 2022 17:00 WIB

Rishi Sunak terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris yang baru, menggantikan Liz Truss yang baru menjabat selama enam pekan. Rishi Sunak memenangkan pemilihan PM Inggris yang dilakukan anggota Partai Konservatif pada Senin, 24 Oktober 2022 waktu setempat. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Rishi Sunak, 42 tahun, menjadi Perdana Menteri Inggris ketiga dalam pemilihan yang digelar oleh Tory (sebutan untuk anggota parlemen Partai Konservatif) dalam tempo kurang dari tiga bulan. Jalan Sunak ke kursi Perdana Menteri tidak mudah dan skandalnya di masa lalu masih mungkin menghantuinya selama dia memimpin sebagai Perdana Menteri.

Sunak diyakini sebagai politikus paling kaya di pemerintahan Inggris. Sunday Times mewartakan kekayaan Sunak dan istrinya bernilai sekitar GBP 730 juta (Rp 13 triliun).

Baca juga: Biden Salah Ucapkan Nama Rishi Sunak Jadi Rashi Sanook

Advertising
Advertising

Kemenangan Sunak ke kursi Perdana Menteri Inggris membawa kegembiraan masyarakat India. Itu karena Sunak adalah keturunan India dan dia menikahi istri berkewarga-negaraan India Akshata Murthy. Istri Sunak adalah putri salah satu orang terkaya di India Narayana Murthy.

Pada Selasa, 25 Oktober 2022, Murthy memberikan ucapan Selamat kepada mantunya. Dia sangat yakin menantunya itu akan melakukan yang terbaik untuk Inggris.

“Selamat kepada Rishi. Kami sangat bangga padanya dan kami mendoakan semoga dia sukses. Kami sangat yakin dia akan melakukan yang terbaik demi masyarakat Inggris,” kata Murthy.

Mertua Perdana Menteri Sunak dikenal sebagai orang sukses di dunia IT (teknologi). Murthy memulai bisnisnya dengan membuka perusahaan sendiri di Pune, India, dengan modal USD 250 (Rp3,8 juta) dan tim yang berjumlah enam orang pada 1981. Siapa sangka, Murthy sekarang mencatatkan diri sebagai salah satu orang terkaya di India.

Murthy pernah menjabat sebagai CEO dan Kepala Infosys. Dia memimpin perusahaan itu sejak 1981 sampai 2014 dan membangun sebuah reputasi dikalangan para ahli serta pasar analis sebagai salah satu entrepreneur paling sukses dari India.

“Kalau Amerika punya Steve Jobs, maka India punya Murthy. Perusahaan – perusahaan IT seperti Wipro, TCS dan Infosys telah mengubah citra India dari negeri pawang ular menjadi sebuah tempat yang memberikan layanan. Mereka telah menempatkan India di peta dunia,” kata Trip Chaudhary dari Global Equity Research.

Dalam membangun Infosys, Murthy diketahui menekankan pada etika bisnis dan tata kelola perusahaan pada saat nepotisme merajalela dikalangan pesaing Infosys. Pada 2014, Murthy memutuskan untuk menjadi kepala emeritus dan Infosys menunjuk pemimpin baru yang benar-benar independen dari kalangan para pendirinya.

Murthy, 75 tahun, saat ini sudah pensiun, namun dia masih memiliki saham di Infosys. Total kekayaan bersih Murthy diperkirakan sebesar USD 2,5 miliar (Rp 38 triliun). Forbes memasukkannya dalam daftar 100 orang terkaya di India.

Sumber: independent.co.uk

Baca juga: Mengapa Mertua Tidak Menyukai Seorang Menantu? Begini Alasannya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

16 jam lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

20 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

2 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

4 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya