Pilot Australia Direkrut oleh Afrika Selatan untuk Latih Tentara China

Reporter

Tempo.co

Kamis, 20 Oktober 2022 10:39 WIB

Seorang pilot pesawat tempur J-20 Cina, menyiratkan bahwa J-20 sepenuhnya mampu mendeteksi dan mengenali pesawat tempur siluman negara lain. Hal ini disampaikan setelah menerbangkan pesawat tempur untuk mengidentifikasi pesawat militer asing yang memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Laut China Timur (ADIZ) China pada bulan Juli. Foto : defenceview

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Australia sedang menyelidiki laporan bahwa sejumlah mantan pilot melatih tentara China. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan telah meminta departemen pertahanan menyelidiki klaim bahwa mantan pilot militer Australia telah direkrut oleh sekolah penerbangan Afrika Selatan untuk bekerja di China.

Baca: Inggris Murka, 30 Pilotnya Diam-diam Direkrut China untuk Latih Tentara

"Saya akan sangat terkejut dan terganggu mendengar bahwa ada personel yang dibujuk oleh cek gaji dari negara asing ketimbang melayani negara mereka sendiri," kata Marles dalam sebuah pernyataan. "Saya telah meminta departemen untuk menyelidiki klaim ini."

Juru bicara pertahanan partai liberal Andrew Hastie mengatakan kepada Sky News Australia bahwa dia mengetahui dua mantan pilot pesawat tempur Australia yang telah didekati untuk bergabung dengan program pelatihan militer China. Namun kedua mantan pilot itu menolak. Hastie adalah bekas asisten menteri pertahanan.

Dalam iklan tak bertanggal di media online, Test Flying Academy of South Africa atau TFASA mengatakan sedang mencari sejumlah instruktur pilot uji sayap tetap dan helikopter untuk bekerja di lokasi yang dirahasiakan di Asia Timur Jauh. Kontrak akan berlangsung selama empat tahun. Persyaratannya adalah lulus dari sekolah penerbangan uji militer di Amerika Serikat atau Inggris.

"Saya tidak tahu siapa saja yang telah pergi, tetapi mereka jelas menargetkan pilot uji Western atau Five Eyes," kata seorang anggota Society of Experimental Test Pilots (SETP) yang berbasis di Australia kepada Reuters yang tak mau menyebut nama. Ia merujuk pada kelompok intelijen Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat. "Kami semua pergi ke sekolah yang mereka daftarkan."

Advertising
Advertising

TFASA juga menjalankan sekolah penerbangan untuk pilot maskapai penerbangan China di Afrika Selatan sebagai perusahaan patungan dengan salah satu perusahaan penerbangan milik negara terbesar di China, AVIC, menurut situs webnya.

Sebelumnya sejumlah pilot Inggris direkrut melatih tentara untuk China. Inggris akan mengambil tindakan hukum atas alasan keamanan nasional untuk menghentikan pilotnya yang direkrut China dengan cara yang sama.

Pemerintah Inggris mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya mengambil langkah untuk menghentikan mantan pilot militer Inggris yang melatih angkatan bersenjata China. Media Inggris melaporkan bahwa sekolah penerbangan Afrika Selatan bertindak sebagai perantara untuk merekrut pilot ke Tentara Pembebasan Rakyat China. Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sky News bahwa pemerintah akan mengubah undang-undang bahwa pilot yang melatih militer asing merupakan pelanggaran.

Perusahaan Afrika Selatan, Test Flying Academy of South Africa (TFASA), tidak mengkonfirmasi ihwal mereka telah menyewa pilot dari Inggris, Australia dan Selandia Baru untuk bekerja di China.

Seorang juru bicara Angkatan Pertahanan Selandia Baru (NZDF) mengatakan ada empat mantan pilot militer yang bekerja untuk TFASA. "Personil NZDF bebas untuk dapat memperoleh pekerjaan setelah mereka meninggalkan layanan, namun tergantung pada keputusan mereka, mungkin ada dampak untuk pekerjaan di masa depan dengan NZDF," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan. Bekerja untuk kepentingan kelompok atau pemerintah asing, bertentangan dengan kepentingan nasional Selandia Baru.

Baca juga: Pemukulan Awak Kabin Turkish Airline Bermula dari Keluhan soal Binatang Peliharaan

REUTERS

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

7 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

9 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

20 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya