Rusia Ukraina Bertukar Tawanan, Termasuk 108 Perempuan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Oktober 2022 08:32 WIB

Tawanan perang Ukraina (POWs) menerima bucket bunga setelah Rusia-Ukraina melakukan pertukaran tahanan perang saat tiba di Zaporizhzhia, Ukraina 17 Oktober 2022. Secara terpisah, kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan beberapa wanita telah dipenjara sejak 2019 setelah ditahan oleh otoritas pro-Moskow di wilayah timur. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

TEMPO.CO,JAKARTA--Rusia Ukraina pada Senin waktu setempat melakukan pertukaran tahanan dalam jumlah terbesar selama perang berlangsung di Ukraina, termasuk 108 perempuan. Hal ini diungkapkan para pejabat kedua negara seperti dilansir Al Jazeera Selasa 18 Oktober 2022.

Menurut mereka, total ada 218 tahanan --termasuk 108 perempuan warga Ukraina-- yang dipertukarkan.

Andriy Yermak, kepala staf presiden Ukraina, mengatakan 12 warga sipil berada di antara perempuan-perempuan yang dibebaskan tersebut. "Itu adalah pertukaran pertama untuk perempuan," tulis Yermak di aplikasi perpesanan Telegram.

Ia menambahkan bahwa 37 perempuan yang dipertukarkan itu sebelumnya ditangkap setelah pasukan Rusia mengambil alih kendali pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan, Mariupol, Ukraina, pada Mei.

Mariupol, sebuah kota pelabuhan di Laut Azov di tenggara Ukraina, bertahan selama berminggu-minggu dari pengeboman Rusia. Perlawanan terkonsentrasi di jaringan terowongan yang padat di bawah pabrik baja Azovstal.Puluhan tawanan perang Ukraina (POWs) berjalan bersama setelah Rusia-Ukraina melakukan pertukaran tahanan perang di Zaporizhzhia, Ukraina 17 Oktober 2022. Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS

Advertising
Advertising

"Ukraina tidak meninggalkan siapa pun," kata Yermak. Menurutnya, beberapa orang yang dipertukarkan adalah ibu-ibu dan anak perempuan yang selama ini ditahan bersama.

Baca juga: AS: Rusia Lakukan Kejahatan Perang, Serang Warga Sipil dengan Drone Kamikaze

Gambar yang dirilis oleh Yermak menunjukkan lusinan wanita, beberapa mengenakan mantel dan seragam militer, turun dari bus putih. Wanita tertua yang dibebaskan berusia 62 tahun sedangkan yang termuda berusia 21 tahun, kata Markas Besar Koordinasi Perlakuan Tawanan Perang.

Sementara itu, kementerian dalam negeri Ukraina mengatakan beberapa perempuan sudah sejak 2019 dipenjara setelah ditangkap oleh otoritas pro-Moskow di daerah-daerah timur di Ukraina. Pemimpin yang dipilih Rusia di salah satu daerah di Ukraina sebelumnya mengatakan pemerintah Ukraina membebaskan 80 pelaut dan 30 personel militer.

Pertukaran terakhir ini dilakukan setelah pertukaran tahanan pekan lalu ketika Rusia Ukraina dua kali bertukar puluhan tentara.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Melakukan Pertukaran Tahanan

AL JAZEERA

Berita terkait

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

27 menit lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

4 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

9 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

13 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

22 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya