Kelonggaran Jerman untuk Pengungsi Ukraina Mulai Dikritik

Reporter

Tempo.co

Senin, 17 Oktober 2022 18:30 WIB

Pengungsi memadati halaman utama Stasiun Pusat Lviv, Ukraina, pada Jumat, 8 April 2022. Lebih dari 10 juta warga Ukraina meninggalkan rumahnya sejak invasi Rusia dimulai, sekitar 4,3 juta telah mengungsi ke negara tetangga. Tempo/Raymundus Rikang

TEMPO.CO, Jakarta - Hubertus Heil Menteri Tenaga Kerja dan Sosial Jerman mengingatkan agar Jerman melanjutkan kebijakan pemberian izin tinggal secara otomatis pada pengungsi asal Ukraina, tanpa mereka harus mengajukan permohonan suaka.

Sebelumnya pada Juni 2022, Uni Eropa memutuskan warga Ukraina boleh tidak menjalani prosedur normal saat seorang pengungsi dari wilayah lain di dunia mengajukan suaka agar diizinkan tinggal di negara yang dituju.

“Orang-orang mengungsi karena takut dengan perang yang mengerikan. Tidak ada yang bisa diambil lagi dari mereka,” kata Heil.

Advertising
Advertising

Di Jerman, para pengungsi Ukraina diperlakukan seperti penerima Harz IV, yakni sebuah sistem kesejahteraan sosial dan bantuan untuk pengangguran. Ini berarti, Jerman harus merogoh kocek uang bantuan lebih dalam dan menerbitkan izin kerja.

Normalnya, para pencari suaka harus melewati serangkaian tahapan untuk mendapatkan suaka yang biasanya akan memakan waktu berbulan-bulan. Sebuah laporan pada 2020 menjelaskan proses untuk mengajukan permohonan suaka jenis ini bisa memakan waktu hingga 10 bulan.

Selama periode menunggu jawaban itu, seorang pencari suaka akan menerima uang bantuan di bawah undang-undang Asylum-Seekers’ Benefits Act. Namun, mereka tidak diperkenankan bekerja di Jerman selama periode tersebut.

Heil mengatakan pengecualian diberikan pada warga negara Ukraina, yang bisa menerima uang bantuan dan diperbolehkan mencari kerja di Jerman. Kebutuhan dasar para pengungsi Ukraina ini sebagian besar dipenuhi oleh Pemerintah Jerman

Akan tetapi, kebijakan Berlin tersebut saat ini menghadapi penolakan di beberapa level. Ketua Partai Christian Democratic Union (CDU), Friedrich Merz, menuduh otoritas Jerman mendorong apa yang disebutnya wisata sosial yang diberikan pada warga negara Ukraina.

Pengungsi dari Ukraina dan sukarelawan di lobi Stasiun Pusat Warsawa, Polandia, pada Kamis, 7 April 2022. Kredit: Tempo/Raymundus Rikang

Baca juga: Uni Eropa Ancam Iran Diganjar Sanksi Jika Terlibat di Perang Rusia Ukraina

Merz menyebut para pengungsi Ukraian malah bolak-balik antara Jerman dan Ukraina, padahal mereka dalam hal ini konteknya mengungsi. Sedangkan Reinhard Sager, Kepala Asosiasi Kotamadya Jerman berpandangan kebijakan yang mempermudah pada pengungsi Ukraina adalah hal yang salah karena hanya akan mengundang gelombang pengungsi yang lebih besar.

Akan tetapi, Heil mengesampingkan semua komentar semacam itu dengan mengatakan komentar-komenter seperti hanyalah racun dalan politik dan iklim sosial.

“Kita saat ini menghadapi gelombang pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II dan telah membantu ratusan ribu pengungsi dari Ukraina,” kata Heil.

Sumber: RT.com

Baca juga: Banjir Jakarta, 361 Pengungsi Ditampung di 3 Lokasi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

8 jam lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

8 jam lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

21 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

1 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

1 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

8 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya