Xi Jinping Ingin Terbitkan Kebijakan untuk Dorong Angka Kelahiran di Cina

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 Oktober 2022 21:35 WIB

Jin Yanxi yang lahir tahun 2014 berpose di Shanghai, cina, 4 September 2014. Pasangan yang melanggar kebijakan satu anak di Cina diharuskan membayar denda, atau di beberapa kasus harus melakukan aborsi. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Jakarta - Cina akan memberlakukan kebijakan untuk mendorong naiknya angka kelahiran. Hal ini diungkap oleh Presiden Cina Xi Jinping menyusul kekhawatiran para pejabat kalau penurunan populasi di Cina dapat merugikan perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut.

“Kami akan membuat sebuah kebijakan untuk mendorong naiknya angka rata-rata kelahiran dan secara aktif mengejar sebuah strategi nasional dalam menghadapi populasi lansia,” kata Presiden Xi dihadapan 2.300 delegasi yang berkumpul di Ibu Kita Beijing untuk mengikuti Kongres Partai Komunis Cina, Minggu, 16 Oktober 2022.

Baca juga: Kisah Unik Kelahiran Ratu Elizabeth hingga Pangeran William, Ada yang di Kamar Mandi

Advertising
Advertising

Zhu Diwen yang lahir di tahun 1999 berpose di Shanghai, Cina, 22 Agustus 2014. Diwen berkata, "Aku memiliki sepupu dan aku tidak ingin memiliki kakak dan adik." Kebijakan satu anak Cina telah mencegah kelahiran sekitar 400 juta anak sejak tahun 1980. REUTERS/Carlos Barria

Cina adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Populasi di negara itu saat ini adalah 1,4 miliar jiwa atau terbanyak di dunia. Hanya saja, pada tahun ini, angka rata-rata kelahiran di Cina turun hingga ke level terendah.

Sejumlah ahli demographi mengatakan penurunan pada 2022 di bawah angka 10 juta kelahiran. Sedangkan pada tahun lalu, penurunan tercatat sebanyak 10,6 juta bayi.

Sebelumnya Cina pernah menerapkan kebijakan satu anak periode 1980 – 2015. Namun kebijakan itu sudah berubah menjadi terbanyak tiga anak pada satu keluarga setelah Cina menyadari adanya penurunan demografi.

Angka rata-rata fertilitas pada 2021 sebesar 1,16 atau di bawah standar OECD yang sebesar 2,1 untuk sebuah populasi yang stabil. Angka rata-rata fertilitas sebesar 1,16 juga masuk daftar yang paling rendah di dunia.

Lebih dari setahun terakhir, otoritas di Cina memperkenalkan sejumlah kebijakan untuk mendorong naiknya angka kelahiran. Contohnya pengurangan pajak, cuti melahirkan yang lebih panjang, peningkatan asuransi kesehatan, subsidi perumahan dan uang bonus dari pemerintah untuk mereka yang punya anak ketiga serta akan memperingati les privat (pelajaran) yang mematok harga mahal.

Kendati sudah banyak kelonggaran untuk mereka yang mau punya anak, namun perempuan Cina masih belum terlalu tertarik untuk punya anak, bahkan angka kelahiran di Cina masuk kategori yang terendah di dunia berdasarkan survei pada Februari 2022 oleh lembaga kajian YuWa Population Research.

Ahli demografi berpandangan kebijakan yang diambil Cina tersebut dirasa masih belum cukup. Sebab biaya pendidikan di Cina masih tinggi, upah rendah dan jam kerja yang sangat panjang. Rentetan permasalahan itu harus segera ditangani, belum lagi kebijakan Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi Cina (yang melemah) telah menimbulkan keresahan pada warga Cina.

Sumber: Reuters

Baca juga: Xi Jinping Tetap Ingin Berlakukan Aturan Nol Kasus Covid-19

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

10 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

3 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

4 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya