Kisah Penumpang Pesawat yang Jatuh di Pegunungan Andes, Selamat Berkat Makan Daging Manusia

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 Oktober 2022 13:00 WIB

Sebuah pesawat carteran Uruguay Angkatan Udara yang membawa 45 penumpang dan awak termasuk tim Rugby Union dari Montevideo, jatuh ke pegunungan Andes dalam cuaca buruk. Dari 45 orang di pesawat, 12 tewas dalam kecelakaan itu. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Lima puluh tahun sejak kecelakaan pesawat jatuh di Pegunungan Andes, terkuak cerita tentang penumpang yang selamat. Pada 13 Oktober 1972, sebuah pesawat yang membawa tim rugby Uruguay, bersama dengan kerabat dan pendukungnya jatuh di Pegunungan Andes. Pesawat tujuan Chili itu jatuh dengan 45 orang di dalamnya.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Garuda 25 Tahun Lalu, Kecelakaan GA 152 Salah Satu Terburuk?

Sebanyak 16 orang anggota tim yang masih berusia muda, berhasil bertahan hidup selama 72 hari. Saat itu suhu di bawah nol derajat dan dengan makanan yang sangat sedikit. Dua dari mereka berhasil menemukan bantuan setelah 10 hari perjalanan melintasi pegunungan di salju setinggi pinggang.

Peristiwa selamatnya para penumpang dinamakan "Miracle of the Andes." Kisah ini menyebar ke seluruh dunia.

Para penyintas, yang beragama Katolik taat, mengakui bahwa mereka telah memakan bagian tubuh rekan mereka yang telah meninggal untuk tetap hidup. Dilansir dari France 24, wartawan AFP di Chili dan Uruguay meliput peristiwa dramatis tersebut, yang diceritakan dalam "Alive", sebuah buku terlaris yang kemudian dibuat menjadi film.

Pada malam hari tanggal 13 Oktober 1973, sebuah pesawat militer carteran yang membawa tim rugby Kristen Lama dari kota Mendoza di Argentina ke ibu kota Cile, Santiago, menghilang dari radar di dekat kota Curico di Cile. Pesawat dari Chili, Argentina dan Uruguay mencari pesawat tetapi gagal menemukan badan pesawat yang tertutup salju putih. Setelah delapan hari, pencarian dihentikan.

Advertising
Advertising

Dua bulan kemudian, tepatnya pada 22 Desember 1972, dunia dihebohkan dengan berita bahwa ada orang yang selamat. Dua di antaranya Nando Parrado dan Roberto Canessa, berhasil keluar dari gunung dengan berjalan kaki untuk mencari pertolongan.

Mereka berhasil mengirimkan pesan melalui secaraik kertas. Pesan itu berbunyi, "Saya datang dari pesawat yang jatuh di pegunungan. Saya orang Uruguay. Kami telah berjalan selama 10 hari. Di dalam pesawat, ada 14 orang yang terluka. Kami harus segera keluar dari sini, dan kami tidak tahu bagaimana. Kami tidak punya makanan. Kami lemah. Kapan Anda akan datang dan menjemput kami? Tolong, kami bahkan tidak bisa berjalan. Di mana kami?"

Seorang penggembala yang menemukan kertas itu segera mencari bantuan hingga akhirnya para penumpang berhasil diselamatkan. Para penyintas itu menceritakan pesawat tersesat di pegunungan dan kemudian memotong punggung bukit sebelum meluncur menuruni gletser dan mendarat di bank salju. Kecelakaan menewaskan 13 orang, termasuk pilot dan co-pilot, dan melukai beberapa orang lainnya yang meninggal kemudian.

Mereka menggambarkan bagaimana bertahan hidup di ketinggian hampir 4.000 meter, tinggal di badan pesawat dan mengais-ngais di salju untuk mencari akar dan ramuan yang dijuluki rumput keledai setelah persediaan makanan mereka habis.

Mereka juga menceritakan kematian beberapa orang yang selamat dalam longsoran salju. "Kami menyaksikan keajaiban yang belum pernah dilihat dunia," ujar Cesar Charlone, kuasa usaha Uruguay di Chili menyatakan.

Pada 24 Desember, desas-desus beredar bahwa orang-orang itu melakukan kanibalisme untuk menghindari kelaparan, yang dikonfirmasi dua hari kemudian oleh kepala operasi penyelamatan Chili. Surat kabar La Segunda Chili mengutip seorang penyintas yang tidak disebutkan namanya mengatakan, "Kami mengambil keputusan yang mengerikan. Untuk bertahan hidup kami harus mengatasi semua rintangan, baik agama atau biologis."

Pada tanggal 29 Desember, para penyintas mengeluarkan pernyataan bersama di Montevideo yang menyatakan kanibalisme dimulai setelah makanan mereka habis. Para pria yang disebut sebagai pahlawan, diampuni dari kesalahan oleh Gereja Katolik di Uruguay dan Paus Yohanes Paulus II. Setelah itu mereka kembali ke kehidupan sehari-hari.

Baca: Pesepeda 70 Tahun Taklukan Jalur Kematian Andes di Bolivia

FRANCE 24

Berita terkait

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

12 jam lalu

2 Alasan Tak Boleh Tidur Sebelum Pesawat Lepas Landas

Pramugari berbagi tips tentang perjalanan, salah satunya hal yang tidak boleh dilakukan di pesawat

Baca Selengkapnya

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

1 hari lalu

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

menurut Transportation Security Administration atau TSA wisatawan harus mengikuti aturan 3-1-1 saat membawa cairan dalam hand luggage di pesawat

Baca Selengkapnya

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

1 hari lalu

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

Tips mengemas barang bawaan dengan hand luggage bermanfaat bagi yang sering mengemas barang bawaaan berlebihan saat bepergiaan

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Selidiki Kasus Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat

1 hari lalu

Polres Bandara Soekarno-Hatta Selidiki Kasus Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat

Polres Bandara Soekarno-Hatta menyelidiki peristiwa terjatuhnya seorang petugas PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) dari pintu pesawat Trans Nusa

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Jamin Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

1 hari lalu

BPJS Ketenagakerjaan Jamin Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

Sebuah video yang menunjukkan seorang petugas bandara terjatuh dari tangga pesawat, viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

1 hari lalu

Garuda Indonesia: Penyebab Percikan Api Pesawat Pengangkut Calon Jemaah Haji Masih Diinvestigasi

Salah satu tugas Garuda Indonesia adalah melakukan pemeriksaan serta perbaikan pesawat secara rutin dan regular.

Baca Selengkapnya

Mengintip Penerbangan Komersial Termahal di Dunia Rute Abu Dhabi - New York

2 hari lalu

Mengintip Penerbangan Komersial Termahal di Dunia Rute Abu Dhabi - New York

The Residence terdiri dari tiga ruangan, ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi pribadi. Penumpang dimanjakan selama 13 jam penerbangan.

Baca Selengkapnya

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

2 hari lalu

6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

Memilih kursi terbaik di pesawat dapat memberikan kenyamanan dalam perjalanan. Berikut terdapat tips memilih kursi pesawat paling nyaman.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

2 hari lalu

Terkendala Gangguan Mesin, Garuda Indonesia Ganti Pesawat Calon Jemaah Haji

Maskapai Garuda Indonesia mengganti pesawat calon jemaah haji Makassar karena ada gangguan pada mesin pesawat.

Baca Selengkapnya