Putin Rayu Erdogan Buka Pusat Pasokan Gas Rusia

Reporter

Daniel Ahmad

Jumat, 14 Oktober 2022 17:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers setelah pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 22 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan kepada timpalannya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk membuka pusat pasokan gas baru Rusia di Turki. Tujuannya adalah untuk mempertahankan pengaruh energi Rusia di Eropa yang saat ini ekspornya terhenti.

Rusia sedang mencari potensi pengalihan pasokan dari pipa gas Nord Stream Baltik, yang rusak dalam ledakan bulan lalu. Kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

Dalam pertemuan yang dilangsungkan di Kazakhstan, Kamis, 13 Oktober 2022, Putin menyatakan bahwa Turki punya potensi rute yang paling dapat diandalkan untuk mengirimkan gas ke Uni Eropa. Platform yang diusulkan akan memungkinkan harga ditetapkan tanpa ikatan politik.

Putin mengatakan kepada Erdogan bahwa hub itu akan menjadi sebuah platform tidak hanya untuk pasokan, tetapi juga untuk menentukan harga. Pemimpin Rusia itu menggarisbawahi pentingnya masalah ini.

"Hari ini, harga ini (energi) sangat tinggi. Kami dapat dengan mudah mengatur mereka di tingkat pasar normal, tanpa nuansa politik apa pun," kata Putin dilansir dari Reuters, Jumat, 14 Oktober 2022.

Advertising
Advertising

Dalam tayangan televisi yang menampilkan pertemuan tersebut Erdogan tidak menanggapi tawaran itu secara terbuka. Akan tetapi Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip oleh kantor berita Rusia RIA, mengatakan bahwa kedua pemimpin telah memerintahkan pemeriksaan cepat dan rinci mengenai gagasan tersebut.

Baca juga: Presiden Erdogan Ajukan Jadi Juru Damai Perang Ukraina

Rusia memasok sekitar 40 persen gas Eropa sebelum invasi 24 Februari ke Ukraina. Namun, Moskow tetapi telah memotong aliran gas secara tajam bahkan sebelum ledakan, menyalahkan masalah teknis yang dikatakannya akibat sanksi Barat.

Pemerintah Eropa menolak penjelasan itu, menuduh Moskow menggunakan energi sebagai senjata geopolitik.

Turki yang merupakan anggota aliansi militer Barat, NATO, sangat penting perannya bagi Rusia. Pada saat Barat memukul Rusia dengan gelombang sanksi ekonomi, Ankara telah menahan diri untuk tidak bergabung.

Turki, bagaimanapun, menolak langkah Rusia untuk mencaplok empat wilayah Ukraina sebagai "pelanggaran berat" terhadap hukum internasional.

Erdogan telah berusaha untuk menengahi antara Moskow dan Kyiv, dan mencapai terobosan langka pada Juli 2022. Turki bersama dengan PBB menengahi kesepakatan yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor gandum komersial Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam yang telah diblokade Rusia.

Baca juga: Erdogan: Musim Dingin di Eropa Bakal Lebih Sulit

REUTERS

Berita terkait

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

8 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

10 jam lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

11 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

12 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

21 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

23 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

1 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya