Amerika Menyambut Baik Presiden Baru Irak
Reporter
magang_merdeka
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 14 Oktober 2022 14:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyambut baik berakhirnya kebuntuan politik di Irak ketika parlemen Negeri 1001 Malam itu akhirnya memilih politikus asal Kurdi, Abdul Latif Rashid sebagai Presiden Irak yang baru. Abdul Latif segera menunjuk Mohammed Shia al-Sudani sebagai Perdana Menteri Irak pada Kamis, 13 Oktober 2022.
"Amerika Serikat mendesak semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan dan menyelesaikan perbedaan secara damai dan tenang melalui proses politik," kata demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Amerika.
Baca juga: Pimpin Forum Koalisi Menkeu Dunia, Sri Mulyani: Transisi Energi Harus Dipercepat
Sebelumnya, parlemen Irak sepakat memilih politikus Kurdi Abdul Latif Rashid sebagai Presiden Irak. Menurut dua anggota parlemen Irak, langkah ini dianggap sebagai pembuka jalan bagi pembentukan pemerintahan Irak yang baru dan mengakhiri satu tahun kebuntuan.
Rashid,78 tahun, merupakan seorang insinyur lulusan Inggris dan mantan menteri sumber daya air Irak periode 2003-2010. Dia memiliki waktu 15 hari mengundang calon dari blok parlementer terbesar untuk membentuk pemerintahan.
Dia mengundang Sudani, calon dari blok parlemen terbesar yang dikenal sebagai Kerangka Koordinasi, dan aliansi faksi-faksi yang berpihak pada Iran, untuk membentuk pemerintahan. Sudani, 52 tahun, sebelumnya menjabat sebagai Menteri HAM Irak serta Menteri Tenaga Kerja dan Sosial.
Sudani sekarang memiliki waktu 30 hari untuk membentuk kabinet dan menyerahkannya ke parlemen Irak untuk disetujui. Kepresidenan Irak, yang secara tradisional diduduki oleh orang suku Kurdi, sebagian besar merupakan posisi seremonial, tetapi pemungutan suara untuk Rashid adalah langkah penting menuju pembentukan pemerintahan baru, yang gagal dilakukan oleh para politikus Irak sejak pemilu.
REUTERS | NESA AQILA
Baca juga: Cerita Pengusaha Warteg Lebih Khawatir Resesi Dibarengi Pandemi: Daya Beli Empot-empotan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.