Gucci dan Burberry Tak Terbeli, Warga China Beralih ke Es Krim Mahal

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 14 Oktober 2022 11:23 WIB

Pelanggan makan es krim di toko Gelato Dal Cuore di Shanghai, Cina, 7 September 2022. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta - Konsumen China biasanya dikenal konsumtif terhadap barang-barang mahal seperti tas, pakaian, dan aksesori kelas atas merek mewah Barat.

Tahun ini, bagaimanapun, angin buruk ekonomi telah melemahkan banyak keinginan mereka untuk berbelanja secara royal dan kemewahan kecil dalam hidup - makanan dan minuman serta peralatan trendi.

Namun masyarakat China kini mengalihkan kemewahan mereka ke makanan ringan dengan harga lumayan mahal.

Melemahnya daya beli membuat sejumlah produsen merek mahal di China banting stir. Kweichow Moutai, yang terkenal dengan minuman beralkohol China baiju seharga Rp4,6 juta sebotol, kini memproduksi es krim rasa baiju seharga Rp150 ribuan per cangkir dan mengumpulkan 2,5 juta yuan (Rp5,3 miliar) dari penjualan pada hari pertama.

Budweiser Brewing Asia-Pacific mencatat bahwa bir premium dan kemasan khusus dalam kotak ukiran berharga ratusan dolar, masih bisa laris.

Penjualan perlengkapan game dan perangkat rumah yang murah dari pancuran hemat air, sikat gigi pintar hingga printer melonjak sebanyak empat kali lipat dari tahun lalu selama festival belanja 618 pertengahan tahun di JD.com.

Advertising
Advertising

Konsumen China "memanjakan diri mereka dengan hal-hal kecil dan mereka menyukai sesuatu yang baru," kata Mark Tanner, pendiri agensi pemasaran China Skinny.

Pergeseran tren konsumen, yang telah melihat beberapa segmen populasi menjadi sangat hemat, terjadi di tengah banyak kesuraman ekonomi.

Kebijakan negara nol Covid dan penguncian yang sering diakibatkannya telah mengerem aktivitas bisnis dan outlet normal untuk pengeluaran seperti pariwisata. Sektor properti juga berada dalam krisis sementara industri teknologi dan les privat secara tajam mengekang perekrutan setelah tindakan keras peraturan, berkontribusi pada lonjakan pengangguran kaum muda.

Ekonomi nyaris lolos dari kontraksi pada kuartal kedua dan penjualan ritel tumbuh sangat sedikit 0,5% pada Januari hingga Agustus dari periode yang sama tahun sebelumnya, jauh dari pertumbuhan sekitar 8% hingga 9% yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir.

Merek-merek mewah Barat, khususnya, terpuruk. Burberry Group dan konglomerat Prancis Kering, yang menaungi merek-merek seperti Gucci dan Yves Saint Laurent, keduanya melaporkan penurunan 35% tahun-ke-tahun untuk penjualan di China pada kuartal April-Juni.

Lucy Lu, seorang penduduk Shanghai berusia 31 tahun yang bekerja di bagian pemasaran untuk merek fesyen domestik, mengatakan bahwa dia adalah salah satu dari banyak konsumen yang memperbaiki cara hidupnya.

“Dulu, misalkan dengan tas tangan atau kosmetik, kalau saya suka saya beli saja tanpa pikir panjang, sekarang saya benar-benar mengecek sendiri apakah saya membutuhkan sesuatu sebelum membelinya.”

"Makan di luar sekarang adalah suguhan utama saya," kata Lu.

Untuk beberapa penjual makanan dan minuman, perubahan baru dalam perilaku konsumen ini merupakan saat yang tepat untuk berkembang.

Gerard Low, pendiri merek es krim Dal Cuore yang berbasis di Shanghai di mana satu cup berharga sekitar 40 yuan (Rp80 ribu), berencana untuk membuka toko kelima di kota besar itu, didorong oleh kembalinya kehidupan sosial setelah lockdown.

Dia juga mencatat bahwa lebih banyak keluarga, daripada anak muda, pergi ke tokonya untuk membeli makanan.

"Ketika waktu tidak begitu baik, orang ingin merasa lebih baik, guilty pleasure seperti es krim dapat membantu," kata Low.

Reuters

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

8 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

8 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya