Kapal Perang Amerika Menuju Laut Cina Selatan  

Reporter

Editor

Jumat, 13 Maret 2009 10:47 WIB

TEMPO Interaktif, Washington:Potensi konflik di Laut Cina Selatan memanas setelah Presiden Barack Obama mengirimkan kapal-kapal perusak ke tempat terjadinya insiden di laut antara kapal Amerika Serikat dengan Cina pekan lalu.

Keputusan Obama mengirikan kapal penjaga untuk mengawasi kapal pengintai mendapat reaksi keras di Cina. Pemerintah Beijing langsung mengirimkan lima kapal yang bergerak agresif dan bermanuver. Manuver itu hampir menyebabkan tabrakan antara kapal Cina dan Amerika.

Washington menuduh kapal Cina bergerak dengan sengaja di depan kapal pengintai Amerika. Ini memaksa para awak kapal untuk melakukan aksi darurat dan menghalangi kapal Cina itu melakukan aksi lanjutan.

Ketika Obama dan pejabat seniornya bertemu Perdana Menteri Cina, Yang Jiechi di Washington, Beijing tidak juga memperlihatkan tanda untuk mengendurkan ketegangan. Kepala militer Cina menuduh kapal Abang Sam yang tak bersenjata itu sedang melakukan tugas mata-mata.

Amerika terus memantau persenjataan yang dimiliki Cina, termasuk pengembangan kapal selam yang dilakukan negara itu. Menurut Washington insiden pekan lalu terjadi di wilayah perairan internasional. Namun Beijing mengklaim bahwa hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan adalah wilayahnya, membawa konflik ini melebar di mana lima negara juga mengklaim beberapa bagian wilayah ini adalah wilayah perairannya.

Insiden antara kapal Amerika dan Cina semakin memperumit hubungan militer kedua negara, sejak keduanya mengadakan pembicaraan di Beijing bulan lalu.

TIMESONLINE | BAGUS WIJANARKO

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

4 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

20 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya