Yohannes Abraham Ditunjuk Jadi Duta Besar Amerika untuk ASEAN

Reporter

Tempo.co

Jumat, 7 Oktober 2022 07:00 WIB

Duta Besar Amerika Serikat yang baru untuk ASEAN, Yohannes Abraham, kiri, menyerahkan surat kepercayaannya kepada Sekretaris-Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi, kanan. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika di Jakarta

Yohannes Abraham, Duta Besar Amerika Serikat yang baru untuk ASEAN, menyerahkan surat kepercayaannya kepada Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi pada 5 Oktober 2022. Acara diselenggarakan di Sekretariat ASEAN di Jakarta.

Duta Besar Abraham sudah dilantik dan diambil sumpah oleh Wakil Presiden Kamala Harris pada 19 September 2022.

Sebelum menjabat posisi ini, Duta Besar Abraham bertugas di Gedung Putih sebagai Asisten Deputi Presiden, Kepala Staf, dan Sekretaris Eksekutif Dewan Keamanan Nasional. Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Transisi Biden-Harris, dan mengelola kegiatan harian dan mengawasi keamanan nasional, ekonomi, kebijakan domestik dan tim personel.

Advertising
Advertising

Selama pemerintahan Obama-Biden, Duta Besar Abraham duduk sebagai Asisten Deputi Presiden dan Penasihat Senior Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, serta Kepala Staf Kantor Urusan Publik dan Antar Pemerintah Gedung Putih. Dia juga bekerja sebagai Penasihat Senior Obama Foundation dan mengajar di Harvard Kennedy School of Government.

Duta Besar Abraham berasal dari Springfield, Amerika Serikat. Dia meraih gelar BA dari Yale College dan MBA dari Harvard Business School.

Sebelumnya pada Mei 2022, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh mengungkap bahwa pihaknya tertarik membantu Amerika Serikat mewujudkan proposal kerangka ekonomi untuk kawasan Indo-Pasifik. Hanya saja Hanoi masih butuh waktu untuk mempelajarinya.

Chinh berada di Washington untuk menghadiri pertemuan selama dua hari dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin negara di ASEAN. Rapat itu akan diselenggarakan pada Kamis, 12 Mei 2022, yang sehari sebelumnya bersama pejabat Amerika Serikat sudah membahas kerangka ekonomi, yang dinamai Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
"Kami ingin bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mewujudkan empat pilar dari inisiatif itu," kata Chinh.
Empat pilar-pilar yang disebut Chinh adalah stabilitas rantai suplai, ekonomi digital, perang melawan perubahan iklim dan memberantas korupsi, yang juga mencakup masalah ketenagakerjaan dan pajak.
"Ini semua sangat penting bagi Amerika Serikat, Vietnam dan negara lainnya," kata Chinh. Akan tetapi, elemen-elemen konkrit dari inisiatif ini masih belum di klarifikasi.

Sejumlah negara di Asia frustrasi karena detail rencana membangun ekonomi dengan ASEAN masih tertunda-tunda sejak mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan pakta perdagangan pada 2017. Keputusan Trump tersebut, menjadi peluang bagi Cina untuk masuk (ke ASEAN).

Baca juga: Jadi Koordinator Kerjasama ASEAN-Amerika, Menlu Retno Marsudi Siapkan 3 Fokus

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

5 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

6 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

6 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

7 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

15 jam lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

19 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

22 jam lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya